Pria berinisial FA (25) di Samarinda, Kalimantan Timur ( Kaltim), nekat menusuk perutnya sendiri menggunakan gunting lalu membuat laporan polisi bahwa dirinya dibegal. Usut punya usut, FA melakukan rekayasa tersebut karena malu tidak memiliki uang untuk diberikan sebagai mahar kepada calon istrinya.
Kapolsek Anggana AKP Akhmad Wira Taryudi awalnya mengaku kepada pacarnya bahwa dirinya memiliki uang untuk menikah. Dia berjanji akan memberikan mahar.
"Dia ngaku ke pasangannya itu punya uang padahal tidak punya uang (sebesar Rp 70 juta)," ujar AKP Wira kepada detikcom, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tiba masanya untuk memberikan mahar, FA mulai mencari alasan. Dia lantas membuat skenario seolah-olah dirinya menjadi korban begal.
"Saat berada di Jalan poros Makroman-Sidomulyo itulah dia berpura-pura mengaku dibegal dua orang menggunakan sepeda motor," ucap Wira.
Demi meyakinkan peristiwa pembegalan itu, FA nekat menusukkan gunting ke bagian perutnya. FA kemudian berbaring di pinggir jalan.
"Jadi dia melakukan kekerasan pada dirinya sendiri dengan menggunakan potongan gunting menusuk ke bagian perut sebelah kanan," ungkapnya.
Warga yang menemukan FA kemudian memberikan pertolongan. FA kemudian membuat laporan atas skenario pembegalan tersebut ke Polsek Anggana.
Namun saat dilakukan pemeriksaan, polisi mendapatkan keterangan janggal dari FA. Hingga akhirnya FA mengaku kasus tersebut hanya rekayasa.
"Ternyata tidak ada kebenarannya ceritanya itu, seperti saat ditanya buku rekening saat korban ngambil uang di ATM 3 kali narik, pada saat itu dia tidak bisa jawab dan akhirnya mengaku lah kalau dia merekayasa," bebernya.
Kepada polisi, FA mengaku nekat merekayasa kasus pembegalan itu lantaran tidak punya uang untuk digunakan sebagai mahar melamar kekasihnya.
"Motifnya menghindari mahar 70 juta (rupiah) yang diminta pasangannya," jelasnya.
Atas kejadian itu polisi telah meminta FA membuat klarifikasi terkait rekayasa pembegalan itu. Namun atas kejadian itu, FA tidak dilakukan penahanan lantaran pihak kepolisian belum menerima laporan warga yang dirugikan atas kasus tersebut.
"Korban (FA) sudah meminta maaf dengan membuat video klarifikasi terkait rekayasa pembegalan," pungkasnya.
(hmw/hsr)