Bocah 7 tahun di Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), meratapi ibunya inisial RT (24) yang tewas dibacok ayahnya RL (26) usai pelaku mendengar korban mengigau saat tidur. Tangis bocah lelaki itu pecah saat jasad ibunya hendak dimakamkan.
Momen haru itu terjadi di rumah korban di Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, Minsel pada (5/5/2024). Momen tersebut terekam kamera yang videonya viral di media sosial.
Dalam video beredar, tampak bocah tersebut menangis di dekat jasad ibunya yang berada dalam peti. Tampak kerabat dari bocah tersebut berusaha menenangkannya dan memberikan air minum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada adegan video lainnya, terlihat peti digotong keluar dari rumah korban. Namun bocah tersebut tampak masih histeris saat sejumlah warga menggotong peti berisi jenazah RT.
Sementara dalam penggalan video lainnya, tampak bocah itu duduk di kursi sambil menangis. Bocah itu terlihat didampingi seorang wanita.
"Tuhan, kenapa engkau membuat keluarga seperti ini, lebih baik papa bacok saya saja, Oma masih bisa jaga adek tapi saya tidak," ujar bocah tersebut sebagaimana dalam video beredar.
Kapolres Minahasa Selatan AKBP Feri R Sitorus mengatakan jenazah korban sudah dimakamkan di Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, Minahasa Selatan, Minggu (5/5). Feri mengatakan, korban memiliki dua orang anak dari pernikahannya dengan pelaku.
"Anak pertama usia 7 tahun, anak kedua bayi baru 1 bulan," kata Kapolres Minahasa Selatan AKBP Feri R Sitorus saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).
Feri melanjutkan, pelaku kini sudah ditahan di Mapolres Minsel usai ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan. Tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 351 dan Pasal 340 KUHP.
"Ancaman pidana seumur hidup atau minimal 20 tahun," tegasnya.
Diketahui, pelaku membunuh istrinya di rumahnya di Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, Minahasa Selatan pada Jumat (3/5) sekitar pukul 04.30 Wita. Setelah membacok istrinya hingga tewas, pelaku juga menikam ayah mertuanya inisial JT (48).
Feri mengatakan pihaknya masih dalami sebab pelaku turut sempat menganiaya ayah korban JT (48). Dia enggan berspekulasi lebih jauh sehingga pelaku ikut menganiaya mertuanya.
"Masih didalami," ujar Feri.
Feri juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap tenang karena kasus ini akan diusut tuntas oleh polisi. Dia berharap warga tidak terprovokasi dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing ataupun menyebarkan isu-isu hoax. Sekali lagi, tersangka dan babuk sudah kami amankan. Percayakan penanganan kasus ini pada pihak kepolisian," tegasnya.
(sar/hsr)