Sopir angkot berinisial AR dan tukang ojek berinisial S diserang oleh orang tidak dikenali (OTK) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Peristiwa itu menyebabkan tukang ojek tersebut tewas dan sopir angkot mengalami luka.
"Kejadian pertama melibatkan sopir angkutan. Kejadian kedua melibatkan seorang tukang ojek," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).
Penyerangan tersebut terjadi di Jalan Poros Madi-Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah sekitar 13.00 WIT, Minggu (21/4). Penyerangan pertama terhadap sopir angkot dilakukan oleh OTK yang menjadi penumpang angkot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian pertama melibatkan sopir angkutan umum. Pelaku yang juga penumpang duduk di samping korban. Tak lama kemudian, ia menyerang korban dengan pisau saat perjalanan menuju Kampung Madi," terang Benny.
Korban AR tersebut melakukan perlawanan saat diserang oleh pelaku. Setelah melukai korban, pelaku melarikan diri.
"Korban melawan sehingga luka hanya ada pada lengannya. Pelaku melarikan diri," tambahnya.
Belakangan diketahui, seorang tukang ojek juga menjadi sasaran penyerangan tak jauh dari lokasi penyerangan sopir angkot. Seorang saksi mata mengaku melihat pengendara motor mengemudi dengan kecepatan tinggi sambil membawa pisau.
"Saksi saat berpergian, sebelumnya melihat seorang masyarakat membawa motor dengan kecepatan tinggi sambil memegang pisau menuju Kampung Enarotali. Tak lama kemudian, saksi menemukan korban (tukang ojek) tersebut terkapar di tepi jalan," terang Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani.
Akibat luka yang didapatkannya, tukang ojek tersebut meninggal dunia. Sementara itu, sopir angkot mendapatkan penanganan medis.
"S dinyatakan meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya sedangkan AR dalam kondisi sadar. AR telah mendapatkan perawatan medis," tambah Abdus.
Polisi menduga kedua kasus penyerangan tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama karena faktor waktu dan lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berdekatan. Selanjutnya, polisi akan mengumpulkan keterangan saksi lain untuk mengungkap identitas pelaku.
"Kemungkinan kedua kasus tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama, mengingat waktu dan lokasinya yang berdekatan. Polisi telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi untuk mengungkap identitas pelaku," katanya.
(hmw/hmw)