Wanita Diperkosa Saat Demo Ricuh di Nabire, Rumah Marbut Masjid Dibakar

Wanita Diperkosa Saat Demo Ricuh di Nabire, Rumah Marbut Masjid Dibakar

Juhra Nasir - detikSulsel
Sabtu, 06 Apr 2024 18:30 WIB
Demo di Nabire berakhir ricuh hingga seorang wanita diperkosa. Dokumen Istimewa
Foto: Demo di Nabire berakhir ricuh hingga seorang wanita diperkosa. Dokumen Istimewa
Nabire - Polisi mengatakan seorang wanita disekap dan diperkosa saat melintas di lokasi demo ricuh di Nabire, Papua Tengah. Sebuah rumah milik seorang marbut masjid juga dibakar massa.

"Satu rumah milik marbut masjid dibakar massa," kata Kapolres Nabire AKBP Wahyu S. Bintoro kepada detikcom, Sabtu (5/4/2024).

Wahyu mengatakan rumah tersebut terletak di Kompleks Jayanti, Kelurahan Wonorejo, Nabire. Polisi telah menangkap pelaku pembakaran untuk mendalami motifnya.

"Kalau berbicara alasan (pembakaran), kami masih melakukan pendalaman karena alasankan mereka yang mengerti," kata Wahyu.

"Personel lakukan pengejaran yang melarikan diri dan berhasil mengamankan beberapa dari pelaku pembakaran," ungkapnya.

Dia melanjutkan, massa aksi dengan anarkis membakar rumah tersebut meskipun tahu ada marbut di dalamnya. Marbut masjid itu juga takut keluar lantaran diancam akan dipukuli.

"Akhirnya dia (marbut) memilih di dalam rumah dan mereka (pelaku) membakar rumah itu dengan kondisi ada orangnya, itu sangat kita sayangkan. Kami turunkan mobil water cannon untuk memadamkan api, namun api sudah melahap rumah tersebut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, demo itu berlangsung di enam titik, salah satunya di Kompleks Jayanti, Kelurahan Wonorejo, Nabire pada Jumat (5/4). Massa melakukan pembakaran ban, pemalangan dengan tiang listrik, kayu, batu dan lain sebagainya.

"Kemarin ada 6 titik aksi. Salah satunya di Kompleks Jayanti ini, mereka ini sudah diingatkan karena tidak mengantongi STTP kan (izin keramaian dan surat tanda terima pemberitahuan). Mereka juga tidak kooperatif, oleh sebab itu kita buat surat balasan bahwa STTP-nya ditolak atau tidak ada izin," ujarnya.

"Kita kasih kesempatan membubarkan diri karena mereka ini menutup jalan sehingga nanti meresahkan masyarakatkan namun mereka justru melempar kita dengan batu. Sehingga kami juga melakukan tindakan polisi dengan tegas dan terukur," tambahnya.

Saat dibubarkan, kata Wahyudi, massa semakin anarkis dengan melakukan pembakaran, penganiayaan hingga pemerkosaan terhadap salah seorang warga. Wahyudi menuturkan polisi dan rumah warga turut dilempari massa.

"Korban saat itu lewat dengan motor kemudian diberhentikan, disekap dan diperkosa sama pelaku aksi. Kejadian itu siang hari saat kita lakukan pendorongan (pembubaran) mereka," terangnya.


(hmw/sar)

Hide Ads