Awal Mula 2 Anggota DPRD Malteng Rusak Kantor gegara Dana Pokir Tak Cair

Maluku

Awal Mula 2 Anggota DPRD Malteng Rusak Kantor gegara Dana Pokir Tak Cair

Muhammad Jaya Barend - detikSulsel
Kamis, 04 Apr 2024 19:23 WIB
Personel Satreskrim Polres Malteng olah tempat kejadian perkara (TKP).(dok Polres Malteng)
Foto: Personel Satreskrim Polres Malteng olah tempat kejadian perkara (TKP).(dok Polres Malteng)
Maluku Tengah - Dua anggota DPRD Maluku Tengah (Malteng), Maluku, Muhammad Djen Marasabessy dan Faisal Tawainella memecahkan kaca kantor dewan lantaran dana pokok-pokok pikiran (pokir) belum dicairkan menjelang Lebaran Idul Fitri. Keduanya mengaku emosi atas sikap Pemkab Malteng terkait dana pokir.

"Kok dana pokir tak kunjung dicairkan oleh Pemda Malteng, apalagi sudah mau dekat Lebaran Idul Fitri makanya saya bersama Djen luapkan emosi buat tindakan itu (merusak dengan cara melempar pintu kaca)," ujar Faisal Tawainella kepada detikcom, Kamis (4/4/2024).

Anggota Fraksi Partai Hanura DPRD Malteng itu mengaku awalnya menghubungi salah satu pimpinan DPRD Malteng menanyakan terkait dana pokir pada Selasa (2/4). Namun, pimpinan DPRD Malteng mengatakan bahwa kas Pemkab Malteng sedang kosong.

"Itu kan aneh kalau jawabannya kas Pemda Malteng lagi kosong karena teman DPRD lain sebelumnya sudah cair saat natal. Bahkan dana itu masuk batang tubuh APBD yang sudah dibahas November 2023 jadi tidak ada alasan apapun," katanya.

Faisal kemudian melaporkan terkait dana pokir tersebut ke Ketua Fraksi Partai Hanura Muhammad Djen Marasabessy. Keduanya yang tersulut emosi kemudian melakukan protes hingga pengrusakan kantor.

"Saya sampaikan kepada Djen bahwa ada oknum anggota DPRD yang dekat dengan unsur pimpinan (dana pokir) terbayar saat natal lalu. 'Terpaksa dengan kekecewaan itu kita buat hal itu' (rusak fasilitas kantor)," bebernya.

Sementara itu, Muhammad Djen Marasabessy mengaku mendapat laporan dari Faisal terkait dana pokir. Faisal melaporkan bahwa ada anggota DPRD Malteng yang dekat dengan Pemkab sehingga dana pokirnya cair jelang natal 2023.

"Saya mendapat informasi dari bang Faisal bahwa ada anggota legislator dana pokir telah terbayar jelang natal 2023," ujarnya meniru perkataan Faisal.

"Kita sama-sama punya kepentingan untuk masyarakat (konstituen) minimal bisa berbagi dengan mereka sebab kan ada dana bansos-hibah," lanjutnya

Terkait pengrusakan kantor, dia berharap polisi bijak melihat kondisi tersebut. Sebab keduanya mengaku memperjuangkan hak masyarakat.

"Kita kan perjuangan hak masyarakat (konstituen) dan seharusnya penyelesaian cukup di Badan Kehormatan Dewan saja. Karena kita punya hak impunitas," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Muhammad Djen Marasabessy dan Faisal Tawainella mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan pada Selasa (2/4). Keduanya disebut emosi karena tunjangan hari raya (THR) telat cair.

Belakangan, keduanya memberikan klarifikasi terkait aksinya tersebut. Keduanya menegaskan bahwa aksinya itu terkait dana pokok-pokok pikiran (pokir) yang belum cair jelang Lebaran Idul Fitri.

"Saya meluruskan karena terkesan saya dan bang Faisal didiskreditkan alasan utama mengamuk dan merusak fasilitas kantor dewan itu tidak terkait THR terlambat dicairkan. Tapi kita perjuangkan kepentingan masyarakat yang terakomodir dalam dana pokir," ungkap Djen Marasarabessy kepada detikcom, Kamis (4/4).


(hsr/sar)

Hide Ads