Pihak RSUD Mimika telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Nelon Sani (16), remaja yang tewas tertembak saat kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua Tengah. Hasil pemeriksaan menunjukkan remaja malang tersebut tewas usai peluru menembus perutnya.
"Jenazah telah menjalani serangkaian pemeriksaan medis di RSUD Kabupaten Mimika. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa almarhum terkena luka tembak di bagian lengan kiri yang menembus hingga ke perut," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ady Prabowo dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (3/3/2024).
Selanjutnya jenazah Nelon telah diterbangkan kembali ke kampung halamannya di Intan Jaya, Sabtu (2/3). Jenazah Almarhum diantarkan pulang dengan menggunakan Pesawat Smart Air PK SNK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemulangan ini dilakukan dengan didampingi beberapa anggota keluarga yang turut merasakan kehilangan yang mendalam," ujar Benny.
"Kepergian Almarhum Nelon Sani menjadi bagian dari peristiwa tragis di wilayah Intan Jaya. Pihak kepolisian terus melakukan upaya untuk menangkap dan membawa keadilan bagi para korban penembakan ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kontak tembak tersebut bermula saat KKB melakukan penyerangan di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Jumat (1/3). Aparat TNI-Polri yang berada di lokasi lantas melakukan tembakan balasan.
Saat kontak tembak itulah Nelon Sani yang merupakan warga sipil ikut tertembak. Nelson sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit usai tertembak, namun dia meninggal dunia saat masih dalam perjalanan.
Selain Nelson, seorang prajurit TNI bernama Prada David juga mengalami luka tembakan. Beruntung nyawanya masih tertolong.
(hmw/hsr)