Jemaah bernama Muhammad Anas (57) di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), menikam imam masjid bernama Abd Kadir (70), usai salat subuh berjemaah. Pelaku diketahui memiliki riwayat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
"Menurut keterangan dari Puskesmas Mannanti sering berobat rutin untuk kejiwaan. Yang bersangkutan dinyatakan sakit dengan riwayat pengobatan dan diagnosa skizofrenia," ujar Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah kepada detikSulsel, Minggu (25/2/2024).
Fery mengatakan, korban dan pelaku bertetangga dan memiliki hubungan keluarga. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui tidak ada dendam sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keduanya bertetangga dan bahkan sama-sama sering salat berjemaah. Hasil pemeriksaannya juga tidak pernah ada kebencian, hanya saja kadang tidak nyambung kalau diajak bicara," katanya.
Fery menambahkan, saat ini pelaku masih diamankan di Polsek Tellulimpoe. Di kantor polisi, pelaku juga tetap dirawat oleh keluarganya.
"Saat ini pelaku diamankan sementara di Polsek Tellulimpoe, bukan ditahan. Di polsek juga ada keluarganya yang rawat. Selain itu proses penyelidikan tetap berjalan sambil melihat kondisi pelaku," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Abd Kadir ditikam oleh Muhammad Anas usai salat subuh. Insiden itu membuat korban langsung dilarikan ke Puskesmas.
"Betul, imam masjid ditikam oleh jemaah usai salat subuh," ujar Fery Sabtu (24/2).
Peristiwa itu terjadi di Masjid Babul Khair, Dusun Koro, Desa Tellulimpoe, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, pada Sabtu (24/2) sekitar pukul 05.20 Wita. Korban dan pelaku sama-sama melaksanakan salat berjemaah.
Korban awalnya menjadi imam salat subuh di Masjid Babul Khair. Setelah selesai melaksanakan salat, pelaku tiba-tiba marah kepada korban.
"Keduanya keluar dari masjid, lalu tiba-tiba pelaku menghunus sebilah badik di tangan kanan korban dan mengejarnya ke dalam masjid. Namun korban terjatuh sehingga pelaku menikam ke tubuh korban berulangkali," katanya.
(asm/sar)