Polisi menangkap 13 pelaku terkait pembajakan kapal pembawa minyak TB Royal 27 di Perairan Tanjung Selatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel). Tiga terduga pelaku lainnya masih dalam penyelidikan polisi.
"Polda Kalsel mengamankan 13 pelaku, 2 orang SG dan JF merupakan aktor intelektual dan sisanya merupakan eksekutor dan penadah," ujar Kapolda Kalsel Irjen Winarto kepada detikcom, Sabtu (17/2/2024).
Irjen Winarto mengatakan para pelaku ditangkap usai melarikan diri ke beberapa wilayah di Indonesia. Mereka diamankan dalam kurung waktu 3 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pelaku kita amankan di beberapa tempat di antaranya Sampit, Palangkaraya, Natuna, Riau dan Selayar (Sulsel)," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, pembajakan itu terjadi pada Kamis (1/2) sekitar pukul 00.30 WIB. Kapal awalnya berlayar dari Sampit, Kalteng menuju Karang Asem, Bali.
"Saat 12 jam perjalanan kapal tiba-tiba dihampiri 8 pelaku menggunakan perahu, setelah berada di atas kapal para pelaku menyekap 14 kru kapal menggunakan parang dan pistol mainan," ujarnya.
Setelah menyandera 14 kru, perompak yang dipimpin SG dan JF lalu mengendalikan kapal dan menuju Perairan Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut untuk memindahkan minyak Fame ke para penadah.
"Setelah mengendalikan kapal pelaku kemudian menghubungi pembeli minyak Fame. Hingga dua kapal itu menempel dan mengambil minyak masing-masing 200 ton dan 400 ton," terangnya.
Atas kejadian tersebut perusahaan pemilik minyak mengalami kerugian sekitar Rp 8,2 miliar. Sementara saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap 3 pelaku yang masih buron.
"Korban mengalami kerugian sebesar Rp 8,2 miliar itu termasuk minyak Fame yang dicuri dan kerusakan kapal," pungkasnya.
(hmw/sar)