PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) buka suara terkait 2 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China berinisial ZG dan Z yang ditetapkan tersangka di kasus ledakan tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pihaknya menegaskan kedua pekerja tersebut tidak dipecat.
"Ya nggaklah (sampai dipecat). Statusnya kan baru tersangka belum terpidana," ujar Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan kepada detikcom, Selasa (13/2/2024).
Namun Dedy menegaskan jika pihaknya mendukung aparat kepolisian dalam mengusut kasus ini. PT IMIP melimpahkan persoalan ini kepada penyidik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya kami patuh dengan hukum. Silakan prosesnya terus berjalan, kami sudah serahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian," imbuhnya.
Pihaknya pun belum menyiapkan tim hukum untuk kedua tersangka. Namun pihaknya memastikan akan memantau proses hukum yang berjalan selanjutnya.
"Untuk saat ini belum (disiapkan tim hukum), tapi kami terus memantau prosesnya," sebut Dedy.
Dedy menegaskan kedua tersangka bukan penanggung jawab smelter. Kedua TKA tersebut merupakan engineer saat perbaikan tungku.
"Keduanya adalah engineer pada saat pekerjaan perbaikan tungku 41," ucap Dedy.
Dia juga menekankan jika smelter nikel milik PT ITSS tidak meledak. Smelter hanya terbakar karena tungku bermasalah.
"Keduanya bukan penanggung (jawab) smelter. Smelter tidak meledak tapi terbakar," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menetapkan ZG dan Z sebagai tersangka ledakan smelter nikel PT ITSS. Polisi menyebut tersangka ZG merupakan Supervisor Furnace PT Zhao Hui Nikel yang juga diperbantukan di PT ITSS, sementara Z merupakan Wakil Supervisor PT OSMI.
"(Tersangka) ZG dan Z kewarganegaraan China," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (11/2).
Untuk diketahui, kecelakaan tungku smelter di PT ITSS terjadi pada Minggu (24/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Kecelakaan terjadi tepatnya di lantai dua dan lantai tiga kawasan smelter PT ITSS.
Sebanyak 59 orang dilaporkan menjadi korban ledakan maut tersebut yang 21 di antaranya tewas. Sementara masih ada 38 pekerja luka ringan hingga berat.
Korban tewas masing-masing 13 pekerja Indonesia. Sementara 8 lainnya tenaga kerja asing (TKA) asal China.
(sar/asm)