Viral di media sosial video pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), J (16) diduga babak belur dianiaya tahanan lain. Polres PPU langsung membantah pelaku babak belur dianiaya tahanan lain.
"Ini kondisi (pelaku J) baik-baik saja," ujar Kapolres PPU AKBP Supriyanto kepada detikcom, Sabtu (10/2/2024).
Supriyanto mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh pelaku. Menurutnya, pelaku sendiri memang berbeda sel dengan tahanan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saya cek langsung kondisinya baik-baik saja, enggak ada tanda-tanda kekerasan karena memang dia kita sendirikan," terangnya.
Sementara itu, dirinya meminta kepada masyarakat agar tak terpengaruh dengan video yang beredar. Bisa saja video tersebut rekayasa untuk memprovokasi masyarakat.
"Bisa saja itu rekayasa untuk provokasi masyarakat, yang jelas ini kondisi tersangka baik-baik saja," katanya.
Diberitakan sebelumnya, J tega membunuh satu keluarga terdiri ayah, ibu dan 3 anak yang merupakan tetangganya. Pelaku juga menjalankan siasat buruk membuat laporan palsu ke polisi setelah menghabisi nyawa korban.
Aksi keji itu berawal saat pelaku J berpesta miras bersama rekan-rekannya. Setelah mabuk, J pulang ke rumahnya di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Lalut, Kecamatan Babulu pada Selasa (6/2) sekitar pukul 02.00 Wita.
"Begitu sampai di rumah muncullah niat itu (membunuh)," ujar AKBP Supriyanto, Selasa (6/2).
Tanpa basa basi J mengambil sebilah parang di rumahnya kemudian bergegas ke rumah korban. Saat tiba, pelaku langsung mematikan aliran listrik di rumah korban.
J sendiri tak segera beraksi lantaran kepala keluarga bernama Waluyo (34) belum pulang ke rumahnya. J lebih dulu menunggu kepulangan Waluyo yang merupakan kepala keluarga.
"Jadi setelah sampai ayahnya langsung ditimpas, dihabisi dekat pintu," kata Supriyanto.
(hmw/hsr)