Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan mengungkap ada 2 isu yang menyebabkan situasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah memanas hingga terjadi insiden baku tembak aparat dan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Isu tersebut terkait pembangunan Patung Yesus yang diduga diisi bom dan eksplorasi kawasan Blok Wabu.
"Pertama, isu Patung Yesus yang di kalangan mereka diberitakan di isu itu bahwa di dalam Patung Yesus itu ada bom yang sangat besar," kata Mayjen Izak Pangemanan kepada wartawan di Makodam XVII/Cenderawasih, Rabu (24/1/2024).
Izak mengungkapkan, isu Patung Yesus itulah yang menjadi salah satu penyebab situasi di Intan Jaya bergejolak. Sebab, isu itu dinarasikan bakal membuat seluruh warga tewas jika bom tersebut meledak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang apabila itu diledakan, seluruh masyarakat Intan Jaya akan mati, sehingga mereka menolak itu," ujarnya.
Padahal, kata Izak, pembangunan Patung Yesus tersebut merupakan program dari TNI. Sebelumnya, TNI telah membangun gereja dan Patung Salib di Intan Jaya.
"Padahal ini adalah rangkaian program yang sudah dibuat dimulai dari Batalyon 328 yang membangun Patung Salib yang ada di Gereja Antiokia," tuturnya.
"Kemudian, dilanjutkan dengan batalyon penggantinya yaitu Batalyon 305 membangun gereja di Kampung Mamba," imbuhnya.
Setelah itu, program tersebut kini diteruskan oleh Batalyon 330/TD yang berada di Intan Jaya. Program itu adalah membangun Patung Yesus di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
"Nah, sekarang Batalyon 330 menggantikan 305 melengkapi itu dengan Patung Yesus," katanya lagi.
Izak menambahkan, selain Patung Yesus, terdapat isu lain yakni masalah kawasan Blok Wabu di Intan Jaya. Warga menduga ada pihak yang ingin menguasai Blok Wabu yang menyimpan kekayaan alam berupa emas.
"Dikatakan bahwa akan ada penguasaan besar-besaran untuk menguasai kekayaan alam, emas yang ada di Blok Wabu," jelasnya.
Izak sendiri mengaku hingga kini belum ada sosialiasi terkait masalah Blok Wabu tersebut. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya telah mengeluarkan pernyataan terkait masalah ini.
"Ya Pemda Intan Jaya yang sekarang Bupati ada di Nabire sudah menyatakan belum ada komunikasi masalah itu," tegasnya.
Diketahui, situasi di Intan Jaya memanas sejak Jumat (19/1) lalu. Aparat TNI dan Polri terlibat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Satu anggota Polri atas nama Bripda Anumerta Alfandi Steve Karamoy gugur. Selain itu, 5 anggota KKB dilaporkan tewas dalam kontak tembak tersebut.
(asm/ata)