Detik-detik Ajudan Bupati Kubar Aniaya Sadis Sopir Truk hingga Tersungkur

Detik-detik Ajudan Bupati Kubar Aniaya Sadis Sopir Truk hingga Tersungkur

Riani Rahayu & M Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 22 Des 2023 08:30 WIB
Tangkapan layar oknum ajudan Bupati Kubar aniaya brutal sopir truk. Dokumen Istimewa
Foto: Tangkapan layar oknum ajudan Bupati Kubar aniaya brutal sopir truk. Dokumen Istimewa
Kutai Barat -

Ajudan Bupati Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) FX Yapan, Daniel menuai sorotan lantaran melakukan penganiayaan sadis terhadap seorang sopir truk CPO perusahaan kelapa sawit bernama Andri Rahman. FX Yapan sampai harus meminta maaf terkait penganiayaan itu.

Penganiayaan itu terjadi di daerah Jembatan Kinong, Kampung Jenang Danum, Kubar pada Rabu (20/12). Saat itu rombongan bupati diketahui baru saja melakukan sosialisasi di wilayah Tanjung Isuy, Kecamatan Bongan dan hendak pulang ke Kubar.

Tampak dalam video beredar, Daniel mengenakan baju berwarna merah mendatangi sopir yang berada di kursi kemudi. Sang ajudan kemudian memegang tangan sopir menariknya keluar dari truk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopir yang ditarik tersungkur ke tanah. Ajudan itu lalu menendang kepala sopir di hadapan Bupati Yapan.

Bupati Yapan sempat menghalangi Daniel, namun pria berambut cepak itu kembali menendang bagian badan sopir yang saat itu menutupi wajahnya.

ADVERTISEMENT

Aksinya itu lalu dihentikan kembali oleh bupati. Tak lama berselang, seorang berpakaian perusahaan mengarahkannya untuk kembali ke mobilnya.

Usai penganiayaan itu Bupati Yapan bersama ajudannya kemudian langsung meninggalkan lokasi. Sementara sang sopir masih meringkuk kesakitan di samping truknya hingga pengguna jalan lain datang menolongnya.

Penjelasan Bupati FX Yapan

Bupati FX Yapan meminta maaf atas ulah Daniel, yang menganiaya secara brutal Andri Rahman. Yapan mengatakan Daniel terbawa emosi setelah korban tidak memberi jalan rombongannya agar lewat lebih dulu.

"Dia ini (korban) tidak mau kasih jalan. Wah malah dia (korban) ngomong juga di situ, akhirnya emosilah si Daniel ini dan terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Jadi melalui pertemuan hari ini, pertama saya atas nama pribadi bersama keluarga, atas nama pemerintah, dan juga atas nama ajudan saya, minta maaf," ujar Yapan saat konferensi pers, Kamis (21/12/2023).

Yapan menjelaskan penganiayaan itu terjadi karena korban yang tidak mau mengalah. Padahal ajudannya saat itu sudah memberi isyarat dengan melambaikan tangan dan membunyikan klakson.

"Jadi kami minta jalan, kedip lampu dengan klakson. Mereka kasih jalan satu, lalu yang kedua, lalu yang ketiga kasih jalan. nah yang keempat dan kelima ini tidak mau kasih jalan mulai dari Muara Simpang Damai ini," kata dia.

"Akhirnya ajudan ini mengeluarkan tangan, melambai kasih jalan. Tetap gak mau tahu, akhirnya pas di Kinong sopir ini masuk. Ada bus dari sana, kami minta dia keluar. Begitu kami mau masuk, dihajarnya lagi. Hampir digulung dia (celaka), dia klakson sampai kaget saya. Waduh jadi kami stop, dia juga (korban) stop. Si Daniel (ajudan) melambai dia. Kamu ini tidak mau kasih jalan," tambahnya.

Yapan mengatakan, aksi penganiayaan itu memang tidak seharusnya terjadi. Dia mengaku malu dengan viralnya kasus ini.

"Karena ini satu hal yang harusnya tidak terjadi, kita malu juga," lanjutnya.




(hmw/ata)

Hide Ads