Ahli Waris Ungkap Keluarga Dikudeta dari Ponpes Darul Istiqamah Luwu

Ahli Waris Ungkap Keluarga Dikudeta dari Ponpes Darul Istiqamah Luwu

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 16 Des 2023 18:58 WIB
Kondisi bagian bangunan di Ponpes Darul Istiqamah Luwu usai dibakar.
Foto: Kondisi bagian bangunan di Ponpes Darul Istiqamah Luwu usai dibakar. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Luwu -

Polisi mengatakan penyerangan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Istiqamah, Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilatarbelakangi sengketa lahan antara pengelola ponpes dan ahli waris. Ahli waris lahan ponpes menjelaskan duduk perkara sengketa lahan ponpes.

"Insiden (penyerangan ponpes) yang terjadi Rabu malam kemarin itu memang tidak lepas dari konflik ini (sengketa lahan)," kata keluarga ahli waris Kiki Reski kepada detikSulsel, Sabtu (16/12/2023).

Kiki mengungkapkan pengelola Ponpes Darul Istiqamah saat ini berniat menguasai pesantren dan lahan yang dimiliki keluarganya itu. Menurut dia, keluarganya sempat menjadi pengelola dan masuk jajaran pengurus Ponpes Darul Istiqamah Luwu, namun dikudeta oleh pengajar Ponpes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluarga kami pernah menjadi pengurus dan pengelola pesantren, tapi di tahun 2015 itulah terjadi semacam kudeta dilakukan pengajar Ponpes. Keluarga kami dihapus dari pengurusan maupun mengelola Ponpes, kami keberatan karena lahan itu milik kakek saya. Pengelola berstatemen kalau lahannya sudah diwakafkan tapi tidak ada bukti atas itu," ungkapnya.

Dia menjelaskan, kakeknya bernama Muhammad Hatta yang membangun Ponpes Darul Istiqamah di Kecamatan Cilallang, Kabupaten Luwu pada tahun 1989 dan menjadi pemimpin dan pengelola Ponpes tersebut. Di tahun 1998, Muhammad Hatta wafat sehingga kursi pimpinan Ponpes diserahkan ke keponakan Muhammad Hatta yakni, Andi Nurdin dan Sukirman Hatta hingga 2011.

ADVERTISEMENT

"Nah setelah itu, pimpinan Ponpes diserahkan lagi bapak saya Isman Jafar. Baru 2015 ada kudeta yang dilakukan pengajar di sana. Keluarga keberatan, karena Ponpes didirikan kakek, lahan itu milik kakek juga jadi kami pagar keliling itu Ponpes," ucapnya.

Kiki mengutarakan, pihaknya sebenarnya tidak ingin membuat permasalahan sengketa itu berlarut. Namun menurutnya, pihak pengelola Ponpes berniat menguasai lahan seluas 2.700 meter persegi milik keluarganya.

"Kami ingin baik-baik tapi mereka ini semena-mena ke kami. Luas lahan di sana 2.700 meter persegi semua sertifikat tanah kami ada, bahkan pajak selalu kami bayar. Mereka tidak bisa menunjukan bukti wakaf, hibah atau apapun itu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menilai penyerangan sejumlah OTK di Ponpes Darul Istiqamah di Kabupaten Luwu, Rabu (13/12) malam berawal dari cekcok terkait sengketa lahan di wilayah Ponpes. Sebelum penyerangan terjadi, pada siang harinya, pengelola ponpes sempat terlibat perkelahian dengan warga yang mengaku sebagai ahli waris.

Sengketa lahan di Ponpes Darul Istiqamah disebut sudah lama terjadi. Sebelumnya juga sudah sering terjadi perselisihan antara pengelola ponpes dan warga.

"Jadi memang kronologinya dipicu ada perkelahian saat siang antara pihak pengelola ponpes dengan salah satu ahli waris," ungkap AKP Saleh kepada detikSulsel, Jumat (15/12).




(hmw/hsr)

Hide Ads