.webp)
Nasib Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang sudah 10 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya masih menjadi tanda tanya. KKB terakhir kali memperlihatkan pilot asal Selandia Baru itu pada April 2023 lalu.
Philip disandera Egianus Kogoya Cs sejak Selasa, 7 Februari 2023. Philip diculik usai pesawat milik maskapai Susi Air yang dipilotinya dibakar di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
KKB kemudian memperlihatkan kondisi Philip untuk pertama kalinya sejak diculik melalui video dan foto pada Rabu (12/2). KKB kemudian kembali menyebarkan foto dan video kebersamaan mereka dengan Philip pada Senin (6/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya pada Rabu (26/4), video berdurasi 1 menit 38 detik kembali memperlihatkan kondisi Philip yang masih ditawan KKB. Sampai saat ini, belum ada lagi video dan foto terkait kondisi terkini sang pilot.
Meski demikian, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi Gusti I Nyoman Suriastawa memastikan Philip masih dalam keadaan sehat. Dia mengungkapkan informasi itu dari sumber terpercaya.
"Iyalah (masih hidup)," kata Gusti I Nyoman Suriastawa kepada detikcom, Kamis (14/12/2023).
"Iya, tidak mungkin diungkap sumbernya (keadaan pilot Susi Air), itu untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan dari pilot dan sumber yang kita gunakan," lanjutnya.
Sebelumnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon juga mengklaim pilot Susi Air masih dalam kondisi sehat. Dia menyebut sang pilot masih ditawan KKB.
"Kondisi pilot yang kami terima sampai saat ini sehat, masih di sana dan kita monitor terus," kata Richard Taruli Horja Tampubolon kepada wartawan di Sorong, Papua Barat, Rabu (13/12).
Richard mengatakan upaya pembebasan pilot Susi Air masih berlangsung. Usaha melepaskan Philip dari tangan Egianus Kogoya Cs mengedepankan komunikasi.
"Kita tetap juga menyiapkan langkah-langkah antisipasi apabila terjadi kontigensial. Tapi kita tetap mengedepankan negosiasi soft approach untuk menghindari kerugian apapun," tegasnya.
(hsr/ata)
