UH dan adiknya AN (17) awalnya sedang berada di lantai tiga rumahnya di Kecamatan Turikale, Maros. Saat waktu memasuki Rabu (6/12), UH menyaksikan ayah dan kakaknya sedang berduel dengan seorang pria misterius di lantai 2 rumah.
"Sepertinya dua lawan satu," ujar UH saat dimintai keterangan aparat kepolisian.
UH mendeskripsikan pria misterius itu mengenakan baju berwarna hijau. Namun ia meyakini pria itu tidak menyadari sedang diintip.
"Celananya saya tidak tahu," sambung UH.
Senada dengan UH, wanita AN mengatakan kakaknya memang sempat mengintip ke lantai dua. AN saat itu dilarang mendekat.
"Saya lihat kakak saya UH ngintip. Ia suruh saya jangan mendekat baru kakak saya mendengar bapak saya bilang jangan turun. jadi saya sama kakak saya langsung ke kamar saya," kata AN.
AN dan UH kemudian menenangkan diri di kamar. Keduanya juga berupaya menghubungi keluarganya.
"Saya telepon tante Jumi dia angkat. Saya jelaskan ke tante Jumi intinya tante Jumi mau menelpon om Undin untuk mengecek keadaan," kata AN.
Hingga akhirnya AN mencoba menelepon aparat kepolisian. Untuk kedua kalinya mereka kembali menelepon aparat kepolisian.
Sementara itu, Kapolres Maros AKBP Awaluddin mengatakan, pihaknya masih memeriksa keterangan sejumlah saksi untuk mendalami identitas pelaku. Polisi juga masih memeriksa jasad korban.
"Terkait dengan seperti apa petunjuk yang kami dapatkan kami hanya memohon seluruh masyarakat (mendoakan)" katanya.
Polisi juga mendalami kasus pembunuhan sadis ini. Berdasarkan analisa awal pihak kepolisian, kuat dugaan kedua korban tewas dibunuh perampok yang mencoba menyatroni rumahnya.
"Iya ini dugaannya perampokan," ujar Kasat Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika dalam wawancara terpisah.
Kendati demikian, Benny menegaskan pihaknya masih berupaya mengidentifikasi pelaku. Dia juga menegaskan belum ada pelaku yang diamankan.
"Baru saksi-saksi diperiksa," kata Benny.
(hmw/ata)