Polisi Usut Dugaan Pemerasan Terkait Video Call Sex Kades di Jeneponto

Polisi Usut Dugaan Pemerasan Terkait Video Call Sex Kades di Jeneponto

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Senin, 27 Nov 2023 22:15 WIB
XXX Key with trap on keyboard, 3D rendering
Foto: iStock
Jeneponto -

Polisi mengusut dugaan pemerasan usai heboh rekaman video call sex (VCS) Kepala Desa (Kades) Balang Loe Tarowang bernama Mansyur di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulel). Mansyur mengaku korban penipuan dan pemerasan dalam kasus ini.

"Hari ini (kepala desa) melapor di Polres (Jeneponto)," ujar Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Supriadi Anwar kepada detikSulsel, Senin (27/11/2023).

Supriadi mengatakan Mansyur melaporkan pelaku yang merupakan pasangannya saat melakukan video call seks. Dia menegaskan laporan Mansyur terkait dugaan pemerasan dan penipuan oleh wanita tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya penipuan dan pemerasan dilaporkan," katanya.

Dia menduga Mansyur menjadi korban penipuan online oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Pihaknya kini mendalami dugaan penipuan dan pemerasan yang dilaporkan Mansyur.

ADVERTISEMENT

"Iya korban sobis (penipuan online), makanya dia korban dari peristiwa tersebut," tutur Supriadi.

Sebelumnya diberitakan, Mansyur mengakui dirinya merupakan pemeran pria dalam rekaman video call sex dengan wanita yang menghebohkan warga di Jeneponto. Mansyur mengatakan VCS itu dibuat pada Senin (20/11).

"Itu hari mungkin dia dapat nomor ku di Facebook sampai dia kirim di WA (WhatsApp) mungkin di situ dia ambil nomorku di messenger di situ dia menelepon," tutur Mansyur.

Menurut Mansyur, dirinya dirayu melakukan video call (VC). Namun saat menuruti permintaan itu, terlapor sudah dalam keadaan tak mengenakan busana.

"Dia bilang VC saya kira itu VC kayak kita VC tahu-tahunya dia telanjang," terang Mansyur.

Setelah video call sex berakhir, kata Mansyur, terlapor justru meminta uang sebesar Rp 6 juta dengan ancaman akan menyebarkan rekaman video asusila tersebut. Namun Mansyur mengaku tidak menuruti permintaan tersebut.

"Pada malam itu dia minta uang Rp 6 juta saya bilang saya tidak punya uang sampai Rp 4 juta saya tidak layani dan dia bilang kalau tidak nanti saya kirim ini video," kata Mansyur.

Belakangan Mansyur mengirimkan uang sebesar Rp 550 ribu kepada terlapor. Dia beralasan bahwa uang itu untuk anak terlapor yang tengah sakit.

"Dia kirim foto anaknya yang sakit dan terbaring di rumah sakit jadi saya sampaikan saya ini ikhlas kirim uang Rp 550 ribu demi anakmu saya ikhlas," ungkap Mansyur.

Lebih lanjut Mansyur mengaku diperas setelah mengirimkan uang tersebut. Terlapor lagi-lagi disebut menggunakan rekaman video call sex dengan Mansyur.

"Habis itu besok minta lagi setelah itu karena dia sudah kirim foto sehingga dia minta saya tidak kasih," lanjut dia.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads