"Iya 4 korban penyerangan KKB di Kabupaten Puncak itu semua orang Toraja, 1 meninggal dunia bernama Suprianus Ottong (35)," kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Papua Edy Rantetasak kepada detikSulsel, Jumat (20/10/2023).
Edy mengungkapkan, serangan KKB terjadi di Kabupaten Puncak sekitar pukul 13.00 Wita, Kamis (19/10). Saat itu kata dia, keempat korban sedang melakukan pekerjaan proyek puskesmas.
"Kalau menurut informasi mereka diserang saat melakukan pekerjaan proyek Puskesmas. Tiba-tiba datang kelompok KKB menggunakan parang dan panah menyerang," ungkapnya.
Akibat penyerangan itu, 4 warga Toraja menjadi korban. Mereka adalah Elifas (29) mengalami luka setelah terkena panah di bagian punggung, Martinus (37) terkena sabetan sajam hingga jari telunjuk terputus, dan Erwin (52) luka terkena panah bagian dada.
Kemudian korban meninggal Suprianus Ottong (35). Korban meninggal dunia setelah mengalami luka sabetan di bagian kepala hingga pergelangan tangan kiri terputus.
Menurut Edy, pihaknya memang sudah mengimbau warga Toraja yang berada di Papua tidak memasuki 5 wilayah zona merah KKB yakni Kabupaten Puncak, Nduga, Intan Jaya, Yahukimo dan Kabupaten Puncak Jaya. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak dikarenakan warga tersebut hendak mencari nafkah.
"Lima wilayah itu memang zona merah KKB. Kami sudah mewanti-wanti memang karena biasanya KKB penyerang jika ada proyek di sana, tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena mereka juga mencari nafkah di sana," ucapnya.
Edy menambahkan, korban Suprianus Ottong akan dipulangkan ke Toraja pada Sabtu (21/10) besok. Sementara 3 korban yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan intensif di RSUD Ilaga.
"Korban besok baru dipulangkan melalui Bandara Timika ke Makassar, kemudian menuju Toraja," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, KKB yang menyerang pekerja proyek puskesmas di wilayah Kepala Air, Kabupaten Puncak, pada Kamis (19/10) siang. KKB menyerang menggunakan senjata api (senpi), panah, dan parang.
Aparat gabungan TNI-Polri yang mendapatkan informasi penyerangan dari warga langsung bergerak ke lokasi kejadian. Aparat berusaha untuk menyelamatkan 2 pekerja yang belum ditemukan, setelah melakukan pencarian ditemukan 1 orang pekerja berinisial OTO (Suprianus Ottong) yang telah meninggal, lalu 1 pekerja lain ditemukan selamat karena bersembunyi di semak-semak.
"Setelah pencarian, kami temukan 1 orang pekerja telah meninggal dunia atas nama OTO dan 1 orang berhasil kami temukan bersembunyi di semak-semak dalam kondisi selamat namun terkena panah," ungkap kata Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Kamis (19/10).
(ata/sar)