SPG di Makassar Tewas Diduga dalam Kondisi Hamil di Luar Nikah, Polisi Usut

SPG di Makassar Tewas Diduga dalam Kondisi Hamil di Luar Nikah, Polisi Usut

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 16 Okt 2023 11:34 WIB
Ilustrasi meninggal dunia
Foto: Getty Images/iStockphoto/ohishiistk
Makassar -

Wanita yang berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), R (27) dilaporkan meninggal dalam kondisi hamil di luar nikah. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban.

"Masih tahap nunggu otopsi penyebab kematian. Iya betul (menunggu keputusan pihak keluarga)," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan JM Hutagaol kepada detikSulsel, Minggu (15/10/2023).

R dinyatakan meninggal tak lama usai dibawa ke RS Islam Faisal pukul 09.35 Wita oleh pacarnya bernama Rian pada Kamis (12/10). Kakak korban bernama Ibrahim mengaku mendapat kabar dari keluarga lain bahwa adiknya meninggal sekitar pukul 12.30 siang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya Ibrahim mengaku tidak tahu jika adiknya meninggal dalam kondisi tak wajar. Keluarga mulai curiga saat mendengar kabar bahwa Rian sempat mengaku sebagai suami korban kepada petugas di rumah sakit.

"Awalnya keluarga (mengira) meninggalnya normal. Apalagi ada semua temannya dari bawah (Makassar) mengantar. Lama kelamaan baru saya tahu begini semua (ada kejanggalan). Dia (Rian) mengaku sebagai suaminya, mengaku bahwa adik saya broken home tidak ada keluarganya, jadi jenazah pasti dikasih dong sama pihak rumah sakit," kata Ibrahim kepada detikSulsel.

ADVERTISEMENT

Ibrahim juga curiga saat saat ke indekos adiknya untuk mengambil pakaiannya di Jalan Manuruki 2, Makassar. Ibrahim semakin curiga adiknya itu hamil di luar nikah.

"Kata pihak rumah sakit memang ada datang, tapi ibu hamil jadi saya kaget, katanya dia datang sama suaminya, keluhan sakit perut tembus sampai ke tulang belakang," kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan adiknya itu sempat diberi obat pereda sakit dan masih dalam keadaan sadar, namun kondisinya semakin parah dan drop. Meski jantungnya sempat dipompa tetapi nyawanya tak dapat tertolong.

"Pas almarhum meniggal mengeluarkan busa di mulutnya, itu kata bidan yang tangani. Sudah dicek juga (ada) kandungannya," ujar Ibrahim.

Ibrahim berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kematian adiknya. Dia mengaku kesulitan menyetujui permintaan polisi untuk autopsi karena terkendala dana.

"Kalau masalah autopsi saya diskusi dulu sama keluarga yang lain, karena kita ini kodong punya juga beban untuk tujuh harinya, 40 harinya. Belum lagi utangnya mau dibayar," katanya.




(hmw/sar)

Hide Ads