Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyinggung jejak kariernya sebagai kepala daerah selama 25 tahun di tengah kasus dugaan korupsi di Kementan. SYL mengaku baru berada dalam persoalan hukum yang saat ini dihadapinya.
Dilansir dari detikNews, hal itu disampaikan SYL saat menyambangi kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023). SYL saat itu baru saja mengajukan surat pengunduran dirinya yang diterima Mensetneg Pratikno.
"Saya meniti karier mulai dari lurah, camat, saya 25 tahun jadi kepala daerah, 10 tahun jadi bupati, wakil gubernur 5 tahun, dan 10 tahun jadi gubernur, dan baru saya merasa ada hal-hal seperti ini," kata SYL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syahrul mengatakan dirinya merasa terhormat setelah mengajukan pengunduran diri di tengah polemik hukum yang dia jalani saat ini. Dia menjelaskan harga dirinya jauh lebih penting daripada pangkat atau jabatan.
"Oleh karena itu, saya hari ini memang Pak Pratik dengan sangat baik pada saya, meminta apa, saya orang Bugis Makassar, dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat maupun jabatan, biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat," kata SYL.
Selain itu, SYL mengaku masih membutuhkan waktu mempersiapkan waktu menghadapi kasus yang menimpanya. Syahrul diketahui dijerat kasus dugaan gratifikasi, pemerasan, dan pencucian uang yang ditangani KPK.
"Oleh karena itu, saya butuh waktu," kata SYL.
SYL membeberkan dirinya baru saja pulang dari Roma, Italia, untuk menerima penghargaan dunia atas nama Presiden Jokowi. Penghargaan tersebut diterima karena Indonesia dinilai sukses mengatasi hama unggas dan hewan besar.
Saat perjalanan dinasnya keluar negeri, Syahrul juga sempat menyampaikan presentasi di hadapan perwakilan negara-negara PBB. SYL juga menerima penghargaan dari IFAD (Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian) atas nama penerima penghargaan, Presiden Jokowi.
SYL juga menyinggung soal prestasi bidang pertanian yang berhasil diwujudkannya. Dia menyebut pertanian menjadi bantalan ekonomi Indonesia selama tiga tahun ini.
"Kita memberi makan 280 juta orang kurang lebih dengan dinamika min-plusnya tentu ada, tentu ada," jelasnya.
Penjelasan Ketum NasDem Surya Paloh
Sementara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku telah menerima laporan dari SYL yang dikabarkan menjadi tersangka di KPK. Paloh lantas meminta SYL menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengajukan pengunduran diri.
"Saya sudah menerima laporan daripada Bung Syahrul. Atas nama DPP saya menyatakan segera menghadap Presiden, sampaikan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Kamis (5/10).
Paloh ingin SYL fokus menghadapi penyidikan terhadapnya. Menurutnya kebijakan SYL mundur dari Mentan merupakan bentuk penghormatan atas proses penyidikan yang sedang berjalan.
"Agar apa, agar sekali lagi memberikan penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya agar dia penuh konsentrasi," jelasnya.
(sar/ata)