.webp)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah pribadi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Jalan Pelita Raya, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penyidik KPK melakukan penggeledahan selama kurang lebih 5 jam.
"(Penggeledahan KPK di rumah SYL) Dari jam 11," kata Ketua RW setempat, As'ad kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
As'ad mengatakan dirinya diminta oleh penyidik KPK untuk menyaksikan proses penggeledahan. Namun, dia mengaku tidak dapat menjelaskan secara rinci giat di dalam rumah SYL tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya (diminta) menyaksikan saja (penggeledahan). Silakan tanya KPK (terkait hasil penggeledahan). Saya bolak balik pulang, jadi tidak terlalu memperhatikan," ujarnya.
Dia juga mengatakan rumah Mentan SYL ini memang kosong sebelum dilegedah oleh KPK. As'ad menyebut setidaknya ada 5 orang penyidik KPK yang ia temui di dalam rumah saat menyaksikan penggeledahan.
"Iya (sebelumnya kosong tidak ditinggali). (Ada) lima orang penyidik KPK (yang melakukan penggeledahan)," pungkasnya.
Sementara, pantauan detikSulsel di lokasi, KPK keluar dari kediaman SYL sekitar pukul 16.21 Wita. Mereka tampak membawa satu koper berwarna cokelat dan sebuah mobil Audi berwarna hitam.
Rombongan penyidik KPK kemudian meninggalkan kediaman Mentan SYL. Total ada 4 mobil Innova yang digunakan penyidik KPK dengan didampingi sejumlah aparat kepolisian.
Diketahui, KPK juga telah melakukan penggeledahan di beberapa titik terkait kasus ini. Mulai dari rumah dinas (Rumdin) Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9), dan ruang kerjanya di Kantor Kementan pada Jumat (29/9).
Usai melakukan penggeledahan, KPK berhasil menemukan uang sebesar Rp 30 miliar di rumdin Mentan SYL. Tak hanya itu, penyidik juga menemukan 12 senjata api (senpi).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video 'KPK Geledah Rumah Mentan Yasin Limpo di Makassar':
Saat rumdin dan kantornya digeledah, SYL sedang berada di Roma, Italia, untuk melakukan kunjungan kerja. Hanya saja, hingga saat ini SYL belum pulang ke Indonesia karena berobat akibat terkena penyakit prostat.
"Pak Mentan kena prostat jadi nggak bisa pulang ke Indonesia tanggal 1 Oktober," kata Bendahara Umum NasDem Sahroni kepada wartawan dilansir detikNews, Selasa (3/10).
Selain itu, SYL sempat dikabarkan menghilang akibat tidak ada kabar. Menanggapi hal tersebut, KPK memberikan respons santai dengan sedikit sarkas.
"Positive thinking saja, mungkin cuman tersesat," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, seperti dikutip dari detikNews, Rabu (4/10/2023).
Nawawi menegaskan penyidikan perkara korupsi di Kementan tetap bergulir, terlepas keberadaan Mentan Syahrul Limpo belum diketahui.
"Yang pasti proses penyidikan perkara akan terus dilakukan Satgas Sidik (penyidikan)," imbuhnya.
