.webp)
Polda Gorontalo menetapkan 5 orang tersangka dalam kasus demo menuntut ganti rugi lahan perusahaan tambang emas berakhir ricuh hingga kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo dibakar massa. Kelima tersangka yang diduga provokator pun langsung ditahan.
"Ada lima orang (tersangka). Mereka sudah ditahan di Polres Pohuwato," kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendro saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (24/9/2023).
Kelimanya ditetapkan tersangka pada Sabtu (23/9). Desmont mengatakan kelima tersangka masing-masing berinisial RI, DA, NP, ARL, dan RS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku dianggap terbukti melakukan tindak pidana Pasal 160 yang mengatur penghasutan sebagai delik formil. Artinya, perbuatan penghasutan itu bisa langsung dipidana tanpa melihat ada tidaknya dampak dari penghasutan tersebut.
"Pasal 160 Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 Jo. Pasal 56 KUHPidana," jelasnya.
Untuk diketahui, unjuk rasa ricuh tersebut berlangsung pada Kamis (21/9). Selain membakar kantor Bupati Pohuwato, massa juga merusak kantor DPRD Pohuwato dan rumah jabatan (Rujab) Bupati Pohuwato.
"Jadi yang dirusak kantor bupati, kantor DPRD sama rumah jabatan bupati," terang Desmont kepada detikcom, Kamis (21/9).
Polisi pun mengamankan 40 orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi tersebut. Desmont mengatakan 40 orang tersebut telah dilakukan pemeriksaan.
"Kami amankan sekarang ini ada 40 orang. Iya, sekarang ini mereka masih pendalaman," katanya.
Di sisi lain, Desmont mengungkap bahwa 10 orang anggotanya terluka saat melakukan pengamanan. Mereka telah dibawa ke Rumah Sakit Pohuwato untuk mendapatkan perawatan.
"Untuk anggota 10 orang terluka, anggota yang luka saat ini sudah dilarikan ke Rumah Sakit," bebernya.
(ata/asm)
