Polisi menyelidiki insiden ledakan bom ikan yang menewaskan nelayan bernama Panji (26) di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi membentuk tim khusus terkait aktivitas pengeboman ikan di Kawasan Taman Nasional Takabonerate.
"Saya sudah perintahkan kepada Kasat Polair, Kasat Reskrim, dan Kapolsek Takabonerate untuk membentuk tim khusus dan bekerja sama melakukan penyelidikan dan pengungkapan kasus ini. Saya ingin kasus ini jadi terang benderang," ujar Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Ujang Darmawan Hadi Saputra kepada detikSulsel, Senin (11/9/2023).
Ujang mengatakan berdasarkan laporan anggotanya, pengungkapan aktivitas pengeboman ikan terkendala warga yang tidak ingin bicara. Meski begitu, pihaknya memberikan atensi khusus atas kasus ini agar tidak terulang kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Kapolsek sudah melapor bahwa salah satu kendala karena warga banyak memilih bungkam terkait kasus ini. Namun saya yakin tidak semua warga mau menutup-nutupi kebenaran, pasti ada yang bersedia mengungkap kebenaran, kebenaran selalu punya cara untuk menampakkan dirinya, sehingga saya yakin ini bisa diproses dan kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari," sebutnya.
Sementara itu, Kasat Polair AKP Hendra Suryanto menuturkan bahwa telah menugaskan anggota ke lokasi kejadian bersama-sama dengan personel Polsek Takabonerate untuk melakukan penyelidikan.
"Sejak awal Kapolres sudah perintahkan kami membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. Anggota kami sudah bergabung dengan personel Polsek Takabonerate," ucapnya.
"Saat ini kami masih melaksanakan lidik olah TKP, mengumpulkan saksi dan barang bukti. Kami juga sudah berkoordinasi dengan semua unit," sambung Hendra.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan bernama Panji tewas usai terkena ledakan bom ikan miliknya sendiri. Bom ikan itu meledak di tangannya saat melaut.
"Seorang nelayan meninggal dunia diduga karena bom ikan miliknya. Infonya seperti itu (meledak di tangannya)," ujar Kasat Reskrim Polres Kepulauan Selayar Iptu Nurman Matasa, Jumat (8/9).
Insiden itu terjadi di perairan Taka Gantarang, Kecamatan Takabonerate, Kepulauan Selayar pada Rabu (6/9) sekitar pukul 10.00 Wita. Panji diketahui naik ke sampannya seorang diri lalu menggayungnya menuju ke tengah laut.
Nurman mengatakan, sekitar pukul 10.00 Wita warga sekitar pantai mendengar ada suara ledakan yang sangat keras di tengah laut. Setelah mendengar suara ledakan tersebut, warga setempat hendak keluar ke tengah laut untuk mendatangi sumber suara ledakan.
"Namun warga setempat tidak bisa keluar dikarenakan kondisi alam yaitu air laut surut yang mengakibatkan semua perahu di pinggir pantai tidak bisa mengapung dan tidak bisa digunakan. Pencarian saat itu sempat tertunda," sebutnya.
(asm/hsr)