Batalyon Infanteri 614 Raja Pandita (RJP) di Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) turun tangan usia salah satu anggota TNI Sertu Hisyam dikeroyok sejumlah pemain saat menjadi wasit pertandingan sepakbola antar kampung (tarkam). Batalyon Infanteri turun untuk mengamankan Sertu Hisyam dari amukan pemain.
"Tidak mencari pelaku, itu sebenarnya mencari sertu Hisyam, itu untuk mengamankan sertu Hisyam, ternyata sertu Hisyam saat itu sudah diamankan di Makodim," jelas Kapendam Kodam VI Mulawarman Letkol Arm Kukuh Dwi kepada detikcom, Selasa (29/8/2023).
Kukuh menegaskan hadirnya Batalyon Infanteri di Stadion Utama Sepak Bola Utama Malinau merupakan bentuk jiwa korsa sesama anggota TNI. Dia memastikan Batalyon Infanteri tidak melakukan aksi balas dendam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya otomatis lah namanya juga rekannya, tapi tidak untuk melakukan balas dendam melakukan pemukulan," terangnya.
Kukuh menduga adanya peristiwa pengeroyokan wasit dalam turnamen sepakbola karena para pemain tidak mengetahui wasit merupakan prajurit TNI. Dia pun memaklumi aksi para pemain saat itu.
"Kita enggak tau apakah mereka tau itu wasit merupakan TNI, mungkin saja kalau dia tau itu wasit dari TNI agak segan, kan gitu. Tapi namanya juga saat itu emosi ya bisa kita maklumi juga," katanya.
Meski demikian atas kejadian tersebut kedua belah pihak sepakat berdamai secara kekeluargaan. Perkara ini telah dimediasi di Polres Malinau dan dilanjutkan di Batalyon Infanteri.
"Tadi hasil penyelesaian di Batalyon yang dihadiri Bupati, Wagub, DPRD, kemudian ada Dandim, Kapolres, terus perwakilan dari Dankinya. Termasuk Sertu Hisyam juga ada semua hadir selesai semuanya secara kekeluargaan," imbuhnya.
Kukuh juga mengungkap Sertu Hasyim telah mencabut laporannya ke polisi. Dia pun menegaskan kasus ini telah selesai secara damai dan kekeluargaan.
"Alhamdulillah sudah selesai semua, termasuk pencabutan laporan polisi dari sertu Hisyam, karena kemarin sudah lakukan visum, kemudian membuat laporan polisi," kata Kukuh.
Diberitakan sebelumnya, Sertu Hasyim dikeroyok para pemain saat menjadi wasit dalam turnamen sepakbola antara Semaring FC A melawan Pusitera B pada Senin (28/8) sore. Usai kejadian, anggota Batalyon Infanteri 614 Raja Pandita tempat Sertu Hisyam bertugas pun turun tangan mencari pelaku penganiayaan.
"Iya mereka turun karena mereka cari yang memukul tapi enggak ketemu akhirnya balik kanan," ungkap Kapolres Malinau AKBP HeruEkoWibowo.
(hsr/ata)