Duduk Perkara Hashim Djojohadikusumo Dipolisikan Terkait Hoax Deklarasi Golkar

Duduk Perkara Hashim Djojohadikusumo Dipolisikan Terkait Hoax Deklarasi Golkar

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 17 Agu 2023 09:00 WIB
Hashim Djojohadikusumo
Foto: Hashim Djojohadikusumo (Annisa Aulia Rahim/detikcom)
Kendari -

Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Pendukung Jokowi melaporkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo ke polisi. Hashim diduga menyebarkan berita bohong atau hoax terkait deklarasi Golkar ke Prabowo Subianto atas izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Aliansi Mahasiswa Pendukung Jokowi Adi Maliano mengatakan mereka melaporkan Hashim ke Mapolres Kendari pada Selasa (15/8). Laporan tersebut tertuang dalam LP/B/267/VII/2023/SPKT/POLRES KENDARI/POLDA SULTRA tanggal 15 Agustus 2023.

"Kami dari Aliansi Mahasiswa Sultra melakukan pelaporan kepada saudara Hashim atas pernyataannya di salah satu media online yang mengatakan saat deklarasi partai Golkar untuk mendukung Capres Prabowo Subianto bahwa atas izin presiden Jokowi," kata Adi Maliano kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Adi, Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam penentuan sikap Golkar menjatuhkan dukungan ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dia pun keberatan atas pernyataan Hashim yang mencatut nama Presiden Jokowi.

"Kami dari aliansi mahasiswa keberatan karena saudara Hashim telah mencatut nama Presiden Jokowi," katanya.

ADVERTISEMENT

Hashim diduga mencatut nama Presiden Jokowi dalam acara pembekalan materi relawan Prabowo secara daring pada, Kamis (10/8) lalu. Pada kesempatan tersebut, Hashim menyampaikan bahwa Golkar mendukung Prabowo atas perintah Presiden Jokowi.

Adi menegaskan Presiden Jokowi telah memberikan klarifikasi bahwa tidak pernah ikut campur dalam penentuan sikap Golkar di Pilpres 2024. Atas dasar tersebut pihaknya melaporkan Hashim menyebarkan berita hoax.

"Presiden Jokowi juga telah membantah melalui pernyataannya di media online bahwa dia tidak pernah memberikan restu atau atas izinnya kepada Partai Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto," ungkapnya.

Selanjutnya Adi meminta Hashim meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya karena telah mencatut nama Presiden Jokowi. Hal ini penting agar ke depan tidak ada lagi capres yang mengaku didukung Presiden Jokowi.

"Kami meminta kepada Hashim untuk membersihkan nama baik dan meminta maaf kepada Jokowi. Menurut kami presiden itu netral, ke depan harapannya tidak ada lagi yang mencatut-catut nama presiden," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Kasus Hashim Dilimpahkan ke Bareskrim

Polisi kemudian mendalami laporan Aliansi Mahasiswa Sultra Pendukung Jokowi terhadap Hashim yang diduga menyebarkan berita hoax. Kasus ini pun dilimpahkan ke Bareskrim Polri untuk proses penyelidikan.

"Akan dikirim (laporan) ke Ditreskrimum Polda Sultra untuk selanjutnya diteruskan ke Bareskrim Polri atau ke Polda Metro Jaya guna dilakukan proses penyelidikan dan penyidikan," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman dalam keterangannya, Rabu (16/8).

Eka mengaku pihaknya sudah mendalami laporan dari Aliansi Mahasiswa Sultra Pendukung Jokowi tersebut. Pelimpahan kasus ke Bareskrim dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Rabu (16/8).

"Hari ini (Rabu) bertempat di ruang gelar Satreskrim Polresta Kendari telah dilakukan telaah terhadap laporan tersebut," ujarnya.

Eka mengungkap dari hasil gelar perkara, kasus ini terjadi di luar wilayah Kota Kendari. Oleh sebab itu, pihaknya melimpahkan kasus ini ke Bareskrim Polri.

"Hasil dan kesimpulan penelaahan kejadian (locus delicti) di luar dari wilayah hukum Polresta Kendari," tambah Eka.

Eka mengatakan dugaan penyebaran hoax itu terjadi di wilayah Polda Metro Jaya yakni di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jalan Imam Bonjol Nomor 1 RT 009/RW 004 Menteng, Jakarta pada Minggu (13/8).

"Tempat kejadian sebagaimana laporan adalah terjadi di wilayah Polda Metro Jaya yaitu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(hsr/ata)

Hide Ads