6 Wanita di Makassar Adu Jotos gegara Tersinggung Percakapan Telepon

6 Wanita di Makassar Adu Jotos gegara Tersinggung Percakapan Telepon

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Rabu, 05 Jul 2023 09:44 WIB
Wanita terlibat perkelahian diamankan di Polsek Panakkukang, Makassar.
Foto: Wanita terlibat perkelahian diamankan di Polsek Panakkukang, Makassar. (dok. istimewa)
Makassar -

Enam wanita di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat perkelahian gara-gara tersinggung percakapan saat saling telepon. Polisi turun tangan mengamankan keenam wanita tersebut hingga akhirnya berdamai.

"Telah diamankan sekitar enam orang remaja putri yang terlibat keributan atau saling pukul," kata Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).

Perkelahian tersebut terjadi di depan Pasar Segar, Jalan Pengayoman, Makassar, Selasa (4/7) sekitar pukul 23.30 Wita. Keenam wanita yang terlibat perkelahian masing-masing AIS (29), NIS (25), VEY (24), TRI (22), KIM (29), dan ICA (27).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halim mengatakan perkelahian itu berawal dari AIS dan NIS hendak mengklarifikasi mengenai akun usaha bersama mereka yang hilang kepada TRI. Namun TRI menilai cara penyampaian AIS dan NIS seolah menuduhnya sebagai pencuri.

"Sehingga intonasi bicara TRI melalui percakapan di handphone dengan AIS meninggi yang menyebabkan ICA dan KIM turut serta dalam percakapan tersebut hingga terlontar kata-kata kasar dan makian," tutur Halim.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, AIS, NIS, TRI, dan VEY sepakat untuk bertemu di depan Pasar Segar untuk membicarakan permasalahan tersebut. Namun ketika bertemu pembicaraan mereka tegang karena teman AIS dan NIS yakni ICA dan KIM memprovokasi.

"ICA dan KIM juga turut serta namun bertujuan untuk meributkan masalah pertengkaran via percakapan di handphone sebelumnya sehingga karena saling provokasi dan TRI melihat rekannya VEY ada yang mendorong sehingga terjadi saling dorong kemudian saling pukul antara mereka yakni TRI dan KIM serta ICA," ucapnya.

"Kemudian memicu teman-teman mereka yang lain untuk turut serta, ada yang ingin melerai, namun adapula yang turut melayangkan pukulan atau tindakan kekerasan," sambungnya.

Akibat kejadian itu, TRI dan KIM mengalami luka memar lecet dan berdarah pada bagian wajah. Sementara TRI mengaku kehilangan satu unit handphone dan sepasang anting-anting emas.

"Perkelahian tersebut dapat dihentikan setelah pihak kepolisian dari Unit Opsnal Reskrim bersama piket SPKT Polsek Panakkukang, dibantu masyarakat yang ada di sekitar lokasi melerai kedua belah pihak yang kemudian ke enam remaja putri tersebut serta beberapa orang teman-temannya diarahkan ke Mako Polsek Panakkukang guna ditindaklanjuti," terang Halim.

Setelah menjalani pemeriksaan di Mako Polsek Panakkukang, keenam wanita tersebut sepakat untuk berdamai. Mereka membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Bersama Unit Opsnal Reskrim Polsek Panakkukang tiba di Mako Polsek Panakkukang bersama keenam remaja putri yang bertikai tersebut serta beberapa orang teman-temannya, untuk selanjutnya dilakukan interogasi oleh petugas Piket SPKT dan Piket Fungsi, situasi aman dan terkendali. Kepala SPKT membuatkan pernyataan damai untuk kedua belah pihak," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads