Detik-detik 3 Wanita Lesbian Bunuh Bos Kafe Pakai Palu di Dalam Mobil

Kalimantan Tengah

Detik-detik 3 Wanita Lesbian Bunuh Bos Kafe Pakai Palu di Dalam Mobil

Riani Rahayu - detikSulsel
Kamis, 22 Jun 2023 09:19 WIB
Polisi membongkar kasus bos kafe mayatnya mengapung di Sungai Kapuas dibunuh 3 wanita lesbian yang merupakan pekerja di kafe korban. Dokumen Istimewa
Foto: Polisi membongkar kasus bos kafe mayatnya mengapung di Sungai Kapuas dibunuh 3 wanita lesbian yang merupakan pekerja di kafe korban. Dokumen Istimewa
Kapuas -

Seorang bos kafe bernama Lodoy Tamus (75) ditemukan tewas mengapung di Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) lantaran dibunuh 3 wanita lesbian. Korban dibunuh di dalam mobil dengan menggunakan palu.

Ketiga pelaku pembunuh adalah Herlina (27), Triwati Lestari (26), dan Mustika Rahayu (27). Herlina yang merupakan pegawai di kafe milik korban merupakan otak dari pembunuhan tersebut.

Awalnya, Herlina menghasut dua rekanya untuk menghabisi nyawa korban. Kebetulan kedua rekan Herlina ternyata menaruh dendam kepada korban hingga menyetujui ide tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiganya sudah menyusun rencana pembunuhan itu sejak 3 Juni 2023. Mereka kemudian mengajak korban menghadiri pernikahan keluarga Herlina di Kapuas.

Korban kemudian dijemput di rumahnya di Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya pada Kamis (8/6). Ketiga pelaku menjemput korban menggunakan mobil merek Avanza berwana merah maroon.

ADVERTISEMENT

Kapolres Kapuas AKBP Kurniawan Hartono menjelaskan di tengah perjalan, mobil yang ditumpangi korban bersama pelaku singgah dengan alasan ingin buang air kecil. Namun ketiga pelaku ternyata membunuh korban menggunakan palu.

"Saat itu mereka sempat berhenti lagi dengan alasan mau buang air kecil dan menghabisi nyawa korban di mobil," ujar AKBP Kurniawan kepada detikcom, Rabu (21/6/2023).

Setelah membunuh lanjut Kurniawan, ketiga pelaku sempat kebingungan membuat mayat Lody. Bahkan pelaku sampai tiga kali mondar-mandir di wilayah Timpah Pujon hanya untuk mencari lokasi strategis membuang mayat korbannya tersebut.

"Mereka sempat bingung (membuang jasad korban). Mereka sampai 3 kali memutari wilayah Timpah Pujon, Kabupaten Kapuas sebelum akhirnya membuang korban di aliran sungai," paparnya.

Karena kehabisan akal, ketiga pelaku memutuskan membuang jasad korban ke gorong-gorong di aliran Sungai Sei Luhing, Desa Kayu Bulan, Kapuas. Sebelum dibuang, Herlina lebih dulu mengikat tangan dan kaki korban. Pelaku bahkan memberi pemberat agar mayat korban tidak terapung.

"Korban dibuang di aliran sungai, pelaku Herlina yang mengikat tangan dan kaki korban serta memberi pemberat," terangnya.

Saat ditangkap di tempat persembunyiannya di Kota Palangka Raya, polisi menyita barang bukti berupa uang milik korban sebesar Rp 10,7 juta, 3 unit ponsel, 2 buah emas kalung dan cincin, tali nilon, palu, serta satu unit mobil Avanza.

"Tali nilon dan palu digunakan para pelaku untuk menghabisi nyawa korban, kalung emasnya dijual dengan harga Rp 45 juta, dan itu dibagi Rp 15 juta per orang," imbuhnya.

Pelaku Herlina Bunuh Bos Kafe gegara Cemburu

Sementara itu Kabid Humas Polda Kalteng AKBP Erlan Munaji menegaskan motif pembunuhan Lodoy Tamus dilandasi rasa cemburu. Herlina yang menjadi otak pembunuhan mengaku cemburu karena memergoki korban berduaan dengan salah satu temannya.

"(Para pelaku merupakan penyuka sesama jenis) ada indikasi ke sana, tapi masih didalami, dari keterangan Herlina dia cemburu pernah pergoki temannya bersama korban," jelas AKBP Erlan Munaji, Rabu (21/6/).

Tidak hanya itu lanjut Erlan, Herlina juga menyimpan dendam kepada bosnya itu karena kerap dimarahi saat bekerja. Hal itu semakin membuat amarahnya tak terkendalikan.

"Kesal juga pernah dimarahi, iya mereka merupakan pekerja di kafe milik korban di sini," terangnya.

Ketiga pelaku saat ini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketiganya dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.




(afs/hsr)

Hide Ads