Penegasan Kapolda Papua Tak Mau Ceroboh Evakuasi Pilot Susi Air dari KKB

Papua

Penegasan Kapolda Papua Tak Mau Ceroboh Evakuasi Pilot Susi Air dari KKB

Andi Nur Isman - detikSulsel
Senin, 19 Jun 2023 06:30 WIB
Kebakaran melanda rumah dinas Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Ini sosok Irjen Mathius.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Foto: Tangkapan layar Zoom Meeting
Jayapura -

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan tak ingin ceroboh dalam mengevakuasi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mathius mengatakan proses evakuasi baru dilakukan dengan cermat.

"Langkah berikut tentunya, kami kan tidak mau ceroboh akhirnya berulang kali terjadi korban pada anggota kita sendiri. Keselamatan masyarakat dan termasuk anggota TNI-Polri itu harus kami hitung dengan cermat," kata Mathius kepada wartawan, Sabtu (17/6/2023).

Mathius mengungkapkan akan menyiapkan ruang bagi siapa saja untuk bernegosiasi dengan KKB Egianus Kogoya. Bahkan dia mengaku siap memberikan jaminan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya kami selalu menyiapkan pintu atau ruang untuk bernegosiasi sebesar-besarnya. Siapapun yang mampu bernegosiasi kami akan berikan jaminan," tegasnya.

Dia menyampaikan negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur. Mathius berharap KKB Egianus Kogoya mau bernegosiasi melepaskan sandera Philips Mark Mehrtens.

ADVERTISEMENT

"Ini kita memang sudah mulai fokus memberikan ruang untuk semua pihak, mau tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga dengan kelompoknya Egi. Kita berharap Egi bisa berkoordinasi, bisa melakukan pendekatan budaya maupun kekeluargaan dia bisa mengembalikan pilot yang diamankan," terangnya.

Mathius juga menyinggung batasan waktu yang disampaikan KKB Egianus Kogoya terkait pembebasan sang pilot. Menurutnya proses evakuasi harus dilakukan secara hati-hati.

"Terkait dengan apa yang mereka share ke media tentang batasan waktu, tentunya ini juga akan menjadi pertimbangan secara cermat dari kami untuk melihat proses ini untuk secara kehati-hatian mengambil penegakan hukum," ucapnya.

"Kami tidak mau dampak yang kita lakukan itu bisa berefek pada pilot yang sedang dia sandera tersebut. Tentunya kami sudah memetakan dan menggambarkan bagaimana posisi yang ada pada pilot. Saya sudah dapat laporan juga dari Damai Cartenz," sambungnya.

Lebih lanjut Mathius mengatakan bakal segera menggelar rapat khusus untuk evaluasi penyelamatan sang pilot. Dia mengaku akan menggunakan sejumlah cara untuk menyelamatkan pilot dengan sisa waktu yang ada.

"Ini akan menjadi evaluasi dan tentunya saya akan membuat rapat khusus dengan Satgas Damai Cartenz untuk mengambil langkah-langkah yang cepat dengan sisa waktu yang ada ini untuk bisa betul-betul, baik langkah negosiasi jalan, dan langkah-langkah penegakan hukum tetap kita lakukan," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

KKB Beri Waktu 2 Bulan

Sebelumnya, KKB menyebar video terkait penyanderaan pilot Susi Air. Dalam video tersebut, Philip Mark Mehrtens terlihat kurus dengan didampingi sejumlah anggota KKB yang menenteng senjata api.

Philip juga terlihat memegang bendera Bintang Kejora. Selanjutnya KKB mendesak negara-negara di luar Indonesia berdialog dengan pemerintah Indonesia terkait kemerdekaan Papua.

"KKB di sini memberikan waktu dua bulan lagi bagi negara-negara di luar Indonesia untuk berdialog dengan Indonesia dan Papua untuk Papua merdeka," jelas Captain Philip, Sabtu (27/5).

KKB memberi batas waktu berdialog selama 2 bulan. Jika jangka waktu itu keinginan mereka tidak dipenuhi, KKB mengancam menembak mati pilot Susi Air.

"Mereka (KKB) mengatakan akan menembak saya," ungkapnya.

Untuk diketahui, pilot Susi Air Captain Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2). KKB juga membakar pesawat Susi Air yang baru mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

KKB saat itu turut menyandera lima penumpang pesawat yang belakangan sudah diselamatkan. Hingga kini, pilot Susi Air belum diketahui keberadaannya.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads