.webp)
Pihak keluarga mengungkap saksi kunci terkait wanita inisial SM (23) asal Pontianak diduga dibunuh oknum TNI inisial Y di Kabupaten Sambas, Kalimantan Timur (Kaltim). Kedua saksi yang dimaksud adalah teman korban.
"Ada dua itu (teman korban) saksinya. Dia sempat cerita ke temannya, dia minta antar sama teman dekatnya di Sambas. Dia cerita, minta antarkan mau ketemu si pelaku," ujar kakak korban Julianssyah, kepada detikcom, Rabu (7/6/2023).
Julianssyah tidak merinci identitas kedua teman korban tersebut. Dia mengaku kedua teman korban sempat mendengar curhat SM yang pergi bersama Y yang merupakan kekasihnya usai diduga hamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban diketahui meninggalkan rumah tanpa pamit dengan pihak keluarga pada Desember 2022 lalu. Korban kemudian naik taksi dari Pontianak menuju Kabupaten Sambas.
"Jadi dia sebelum ke Sajingan dia ke tempat teman dekatnya dulu. Dia cerita soal minta pertanggungjawaban karena hamil," jelasnya.
Pihak keluarga juga menyebut jika terduga pelaku Y melakukan pembunuhan terhadap SM bersama rekannya. Pelaku diduga dibantu rekannya yang merupakan TNI.
"Iya, betul itu. Ada dua pelakunya itu. Pelaku sama temannya juga," ungkapnya.
Sementara ituKapendan XII/Tanjungpura Kolonel Inf Ade Rizal Muharram belum bisa memastikan kabar kehamilan korban hingga keterlibatan satu oknum lainnya. Sebab terduga pelaku Y masih dalam pemeriksaan.
"Hasil autopsi belum ada, untuk motif mungkin nanti jika sudah selesai pemeriksaan," sebut Ade saat dikonfirmasi.
Diketahui, SM diduga dibunuh oleh pacarnya oknum TNI inisial Y. Mayat korban ditemukan dalam kondisi sisa tulang di dekat bukit di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas pada Rabu (31/5) sore.
Kasat Reskrim Polres Sambas AKP I Ketut Agus Pasek Sudina menyebut mayat SM ditemukan terkubur hanya di kedalaman 15 cm. Hal tersebut membuat jasad korban terlihat oleh warga.
"Dekat, gak sampai dalam itu dikuburnya. Sekitar 10-15 cm. Tidak sampai 30 cm makanya agak menyembul dia. (Tidak terkubur dalam) karena posisinya tanah keras," ujar Agus saat dihubungi, Minggu (4/6).
(afs/sar)
