KKB Numbuk Telenggen menyerang anggota TNI di wilayah Kampung Gome, Distrik Illaga, Jumat (19/5). Praka JL gugur setelah terkena tembakan.
"Terjadi penembakan oleh Gerombolan KST pimpinan Numbuk Telenggen terhadap anggota TNI Praka JL menyebabkan prajurit tersebut meninggal," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman kepada detikcom, Jumat (19/5/2023).
Pihak TNI belum memberikan penjelasan lebih jauh mengenai kronologi penembakan maut tersebut. Sementara prajurit gugur sudah dievakuasi ke RSUD Ilaga untuk diterbangkan ke Mimika.
"Saat ini prajurit yang gugur tersebut dievakuasi menuju RSUD Illaga yang selanjutnya akan dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika," ujar Taryaman.
KKB Numbuk Telenggen disebut kerap melancarkan penyerangan di wilayah Kampung Gome. Sebelumnya, KKB Numbuk Telenggen diduga terlibat aksi pembakaran rumah dinas guru dan rumah warga di Distrik Gome pada Selasa (28/3) lalu.
"Diduga kuat yang melakukan pembakaran rumah warga dan rumah guru adalah kelompok KKB yang dipimpin Jelek Waker dan Numbuk Telenggen," ungkap Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (29/3).
KKB Numbuk Telenggen saat itu diketahui membakar 2 bangunan yang terdiri dari rumah dinas guru dan rumah warga. Kedua bangunan itu kemudian ludes dilalap api.
"Pembakaran yang mereka lakukan mengakibatkan 2 gedung rumah yang hangus terbakar. Yakni 1 rumah warga dan 1 gedung rumah dinas guru," jelasnya.
Teror KKB Numbuk Telenggen tersebut membuat aktivitas pendidikan di Distrik Gome, tepatnya di lokasi kejadian terganggu. Guru dan warga sekitar ketakutan atas aksi KKB tersebut.
"Saat ini aktivitas pendidikan berhenti. Kan mereka ketakutan. Bahkan laporan yang saya terima aktivitas belum ada di sana," terangnya.
Sri menilai aksi teror dilakukan KKB untuk membuat warga tidak mempercayai aparat TNI-Polri. Bahkan apa yang mereka perbuat kemudian akan dijadikan bahan untuk memutar balikkan fakta.
"Mereka juga bertujuan untuk memutarbalikkan fakta, seolah-olah aparat keamanan yang melakukan pembakaran. Tujuannya agar warga tidak pro terhadap aparat keamanan TNI-Polri," tegasnya.
(hmw/ata)