Kronologi 2 Warga Toraja Tewas Diduga Dibunuh Simpatisan KKB di Yahukimo

Kronologi 2 Warga Toraja Tewas Diduga Dibunuh Simpatisan KKB di Yahukimo

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 01 Mei 2023 18:36 WIB
Warga di Yahukimo, Papua Pegunungan tewas diserang OTK.
Foto: Warga di Yahukimo tewas diserang OTK. (Dok. Istimewa)
Yahukimo -

Dua warga Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga dibunuh simpatisan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Korban yang baru pulang dari Gereja diserang sekitar 20 orang di kediamannya.

Insiden itu terjadi di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Minggu (30/4) sekitar pukul 10.00 WIT. Kedua korban bernama Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan (45) yang masing-masing berasal dari Tana Toraja dan Toraja Utara.

"Dia diserang OTK setelah pulang dari Gereja di rumahnya," kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Papua, Edy Rantetasak kepada detikSulsel, Senin (1/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edy menjelaskan, saat keduanya baru tiba, sekitar 20 orang tidak dikenal (OTK) mendatangi korban. Tidak berselang lama, pelaku menganiaya korban dengan senjata tajam (sajam) hingga kedua korban tewas.

"Mereka (korban) baru pulang dari Gereja, kemudian informasinya ada 20 OTK yang datang menyerang korban dengan senjata tajam sampai meninggal dunia, kita belum ketahui apa motif OTK ini. Tapi ini pembunuhan sadis," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini kedua jenazah masih disemayamkan di rumah keluarganya di Sentani, Jayapura. Rencananya jasadnya baru akan diterbangkan ke kampung halamannya ke wilayah Toraja, Sulsel pada Selasa (2/5).

"Rencananya 2 jenazah korban ini akan diterbangkan dari Sentani ke Makassar besok, kemudian ke Toraja," kata Edy.

Edy mengatakan peristiwa ini menambah deretan warga Toraja yang menjadi korban kekerasan di wilayah Papua. Menurutnya, sudah ada 10 warga Toraja yang menjadi korban kekerasan dalam 2 tahun terakhir.

"Ini menambah warga Toraja menjadi korban kekerasan oleh kelompok kriminal. 2 tahun belakangan ini sudah lebih 10 orang Toraja menjadi korban, coba bayangkan. Karena tidak ada perlindungan warga sipil yang dilakukan pemerintah di Papua utamanya orang Toraja," ucap Edy.

Pihaknya pun menyesalkan adanya peristiwa itu yang membuat warga Toraja rentan menjadi korban kekerasan. Padahal warga Toraja datang ke wilayah Papua demi memenuhi kebutuhan ekonominya.

"Warga Toraja di Papua ini sangat banyak. Mereka datang mencari pekerjaan di sini dan lebih banyak berada di pesisir dan daerah gunung untuk mengabdi sebagai tenaga pendidik, tenaga kesehatan, petani bahkan tukang ojek. Jadi sebenarnya mereka sangat rentan menjadi korban KKB atau pun kelompok kriminal lainnya," ujarnya.

"Makanya kami menuntut pemerintah agar segera bertindak melindungi warga sipil khususnya warga Toraja yang ada di Papua. Jangan sampai lebih banyak korban lagi yang berjatuhan," tandas Edy.

Diberitakan sebelumnya, 2 warga Toraja diduga dibunuh simpatisan KKB. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.

"Pelakunya sedang kita lidik, namun besar kemungkinan ini ada kaitannya dengan simpatisan KKB," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan, Senin (1/5).

Mathius mengaku telah memerintahkan Kapolres Yahukimo untuk segera menangkap para pelaku. Dia juga mempertimbangkan menambah personel Polri di Yahukimo.

"Saya akan mempertinbangkan untuk memperkuat personel Polri di Yahukimo, mengingat dalam sepekan terakhir sudah terjadi dua kali aksi penganiayaan terhadap warga sipil di Dekai," terangnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads