Sebanyak 6 orang negosiator dilibatkan untuk membebaskan 3 tukang ojek yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua Tengah. Ketiga tukang ojek pun diminta tidak lagi beroperasi di basis wilayah KKB.
"6 orang negosiator yang difasilitasi oleh Forkopimda Puncak Jaya untuk melakukan negosiasi kepada KKB uang diduga kuat dari kelompok Teranus Enumbi. Keenam negosiator itu terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama," ungkap Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo ketika dikonfirmasi detikcom, Selasa (25/4/2023).
Brigjen Sri menjelaskan negosiasi berlangsung di Kampung Yambidugum Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (25/4) sekitar pukul 11.00 WIT. Negosiasi yang berlangsung selama 4 jam itu berjalan lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negosiator dimulai dari Kepala Distrik Mewoluk, Kepala Kampung Mggininik, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh agama. Proses negosiasi berjalan secara kekeluargaan," tuturnya.
Brigjen Sri mengungkapkan seluruh alat telekomunikasi ke 6 negosiator disita oleh KKB saat proses negosiasi. Setelah mediasi selesai, keenam negosiator diminta kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Lalu sekitar pukul 15.00 WIT keenam negosiator bersama ketiga tukang ojek itu dibawa ke Polres Puncak Jaya untuk dicek kesehatannya dan juga dimintai keterangan," tutur Brigjen Sri.
Dari hasil pemeriksaan oleh tenaga medis RSUD Muliah, ketiga tukang ojek itu disampaikan dalam keadaan sehat. Brigjen Sri menambahkan ketiga tukang ojek diminta untuk tidak beroperasi di wilayah basis KKB.
"KKB wilayah Mewoluk juga berpesan kepada para negosiator agar para tukang ojek tidak lagi melayani sampai ke wilayah itu. Mereka juga membakar Jembatan Mewoluk dan diduga kuat KKB itu merupakan kelompok Teranus Enumbi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga tukang ojek diduga disandera KKB saat membawa penumpang di Kabupaten Puncak Jaya, Puncak Jaya pada Selasa (24/4) pada pukul 14.30 WIT. Ketiganya masing-masing bernama Bomba, Herman, dan Yusup.
Insiden ini baru diketahui oleh pihak keluarga korban pada pukul 15.50 WIT dari rekan korban sesama tukang ojek. Pihak keluarga kemudian melaporkan ke Polres Puncak Jaya.
(sar/sar)