Pria bernama Handono (42) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditangkap usai memperkosa gadis ABG disabilitas berinisial T (15) sebanyak 5 kali. Pelaku melancarkan aksi bejatnya setelah menyekap korban semalaman.
"Handono melakukannya sebanyak 5 kali. Handono membawa lari korban selama 1 kali 24 jam," ungkap Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar Iptu Alim Bahri kepada detikSulsel, Rabu (19/4/2023).
Alim menjelaskan, mulanya korban tengah bermain di sekitar rumahnya bersama rekannya di wilayah Kecamatan Tallo, Makassar pada Minggu (16/4) sekitar pukul 19.00 Wita. Saat itu Handono hendak mengajak rekan korban dengan iming-iming dibelikan baju baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tidak jadi (rekan korban menolak), kemudian si Handono membawa korban ke Pasar Potere untuk makan nasi kuning," ucapnya.
Sepulang dari makan, korban langsung diajak ke rumah tante pelaku di wilayah Kecamatan Tallo. Di situlah kemudian melakukan aksi bejatnya memperkosa korban.
"Pada saat itu si Handono mengajak korban dan menarik korban masuk ke dalam kamar rumah tersebut," papar Alim.
Alim menuturkan korban sempat menolak menuruti hawa nafsu pelaku. Namun Handono malah menarik korban ke kasur.
"Korban sempat menolaknya sehingga si Handono menariknya ke kasur," sambung Alim.
Belakangan, keberadaan korban diketahui hingga dijemput oleh keluarganya. Polisi pun turut menangkap Handono usai mendapat laporan dari keluarga korban pada Senin (17/4).
"Besok harinya dijemput oleh keluarganya sendiri di rumah tantenya Handono tempat Handono membawa lari anaknya tersebut," imbuhnya.
Saat ini pelaku ditahan di Mapolrestabes Makassar. Sementara korban sudah dikembalikan ke keluarga.
"Pelaku ditahan. Untuk sementara (pelaku dikenakan) pasal 332 (KUHP) untuk ke depannya akan 81 (UU Nomor 23 Tahun 2002) tentang persetubuhan juga," jelas Alim.
Pelaku Dibuntuti Keluarga Korban
Tante korban bernama Kiki mengatakan, keponakannya merupakan penyandang disabilitas. Kondisi itu membuat korban T tidak bersekolah.
"Tidak sekolah karena gangguannya (disabilitas) itu," tutur Kiki yang dikonfirmasi terpisah.
keberadaan pelaku diketahui setelah keluarga korban keliling melakukan pencarian. Awalnya keluarga mendapat informasi dari tetangga jika pernah melihat Handono bersama anak kecil.
"Tidak ada yang kenal (Handono), cuman ada keluarganya di dekat rumah kita. Katanya ada anak-kecil itu yang pernah lihat pergi itu sama Handono," tuturnya.
Pihak keluarga pun keliling mencari pelaku. Dalam pencarian itu, Handono kebetulan terlihat sedang di jalan kemudian dibuntuti hingga diadang untuk menunjukkan lokasi tempat pelaku menyekap korban.
"Nah ini Handono di jalan didapat. Sementara di jalan, jadi diikuti sama anak-anak, (lalu) diburu. Jadi diadang," papar Kiki.
(sar/ata)