4 Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Nduga Dievakuasi ke RSUD Mimika

Papua Pegunungan

4 Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Nduga Dievakuasi ke RSUD Mimika

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Rabu, 19 Apr 2023 21:24 WIB
KKB Papua menyerang prajurit TNI pencari pilot Susi Air di Papua
Foto: KKB menyerang prajurit TNI yang mencari pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan. (Dok. Istimewa)
Nduga -

4 Prajurit TNI yang gugur diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan telah dievakuasi ke Timika, Mimika, Papua Tengah. Saat ini prajurit gugur sudah berada di RSUD Mimika.

"Saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Inf Herman Taryaman kepada detikcom, Rabu (19/4/2023).

Tim gabungan TNI-Polri hari ini awalnya melakukan evakuasi terhadap jasad Pratu Arifin di jurang 15 meter di Mugi-Mam. Dalam perjalanannya, tim gabungan kembali menemukan tiga prajurit lainnya yakni Pratu I, Pratu K dan Prada S.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 prajurit TNI termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia," kata Herman.

Herman meminta doa ke semua pihak agar para prajurit gugur mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Esa. Para prajurit ini gugur di medan tugas, dalam rangka mencari dan menyelamatkan Pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens yang disandera KKB.

ADVERTISEMENT

"Kami mohon doanya semoga keempat prajurit yang terbaik yang gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan yang Maha Besar. Aamiin," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap ada 1 prajurit gugur dan 4 lainnya masih hilang akibat serangan KKB. Kini 3 dari 4 prajurit hilang ditemukan gugur sehingga masih tersisa satu prajurit lainnya yang belum diketahui nasibnya.

Detik-detik KKB Serang 36 Prajurit TNI hingga 4 Gugur

Dua prajurit TNI selamat dari KKB di Nduga diterbangkan ke Mimika, Papua Tengah. Keduanya menceritakan kepada Panglima TNI Yudo Margono detik-detik KKB memanfaatkan wanita dan anak-anak untuk menyergap 36 prajurit TNI pencari pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.

"(2 prajurit selamat) mereka menceritakan bahwa kami dikepung dengan masyarakat dan anak-anak dengan teriak-teriak. Kemudian yang dari tiga sisi melaksanakan tembakan tembakan," kata Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Puspen TNI, Selasa (18/4/2023).

Berdasarkan pengakuan prajurit yang selamat itu, KKB menggunakan penduduk pindahan untuk menyergap. Masyarakat yang dimanfaatkan, khususnya wanita dan anak-anak lantas berteriak.

"Penduduk di sini adalah penduduk pindahan yang digunakan untuk menyerang kita. Seperti yang saya sampaikan tadi ada masyarakat kemudian anak-anak dengan teriak-teriak, kemudian ada peluit dan sebagainya. Seolah-olah seperti, menakutkan lah, menakut-nakuti dengan masyarakat tadi," katanya.

Pola penyergapan KKB lantas membuat 36 prajurit menjadi bingung antara harus menembak atau tidak. Prajurit tidak pernah berhadapan dengan anak-anak.

"Kita kan juga begitu melihat tembakan kemudian melihat masyarakat seperti itu akhirnya terbawa tidak mau nembak. Mungkin mereka loh mau ditembak ternyata masyarakat atau anak-anak. Tapi kenyataannya mereka (KKB) membawa menggunakan teori seperti itu," kata Yudo.

Dia mengaku selalu menegaskan pihaknya selalu menghindari korban yang melibatkan korban masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak.

"Itu yang mereka menjadi mungkin menjadi apa kalau orang bingung, antara harus menembak. Karena yang dihadapi ini masyarakat mengeroyok. Mereka tidak pernah menghadapi seperti itu sampai melibatkan masyarakat dan anak-anak," katanya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads