Jenazah Pratu Arifin Gugur Ditembak KKB Papua Belum Dievakuasi dari Jurang

Papua Pegunungan

Jenazah Pratu Arifin Gugur Ditembak KKB Papua Belum Dievakuasi dari Jurang

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 18 Apr 2023 15:24 WIB
Komisi I DPR menyetujui penerimaan hibah 15 unit rantis BPMV dari Pemerintah Australia untuk PMPP TNI. Rantis itu akan digunakan untuk perdamaian dunia.
Foto: Agung Pambudhy
Nduga -

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan jenazah Pratu Miftahul Arifin, prajurit gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, belum dapat dievakuasi dari jurang 15 meter. Evakuasi diupayakan pada Rabu besok.

Yudo awalnya menyampaikan jumlah prajurit luka akibat serangan KKB di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga bertambah menjadi 5 orang dan telah dievakuasi dalam kondisi selamat. Kemudian ada 4 prajurit lainnya yang belum diketahui nasibnya pascapenyerangan KKB.

"Kemudian yang saat ini, ada 4 orang yang belum terkonfirmasi. Mungkin dalam situasi seperti itu mereka bersembunyi dan sebagainya, kita enggak tahu. Tapi akan kita laksanakan pencarian dan lainnya alhamdulillah selamat," kata Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube Puspen TNI, Selasa (18/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Yudo menyampaikan tidak semua prajurit selamat telah kembali ke wilayah Mugi. Sebagian lainnya masih bertahan di lokasi karena jenazah Prajurit Miftahul Arifin belum dapat dievakuasi.

"Ada yang sudah kembali ke Mugi dan juga standby untuk mengambil salah satu jenazah yang dari Pratu Miftahul Arifin tadi," kata Yudo.

ADVERTISEMENT

Dia pun menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat menyegerakan evakuasi mengingat posisi jenazah dalam jurang. Oleh sebab itu dia menyampaikan upaya evakuasi dilakukan besok pagi.

"Karena posisinya 15 meter di jurang sehingga kita usahakan besok pagi mudah-mudah sudah bisa terangkat. Hari ini tadi saya fokuskan untuk evakuasi 5 orang yang kena tembak tersebut dan alhamdulillah sudah selesai semua. Besok pagi kita fokuskan untuk itu," kata Yudo.

KKB Manfaatkan Perempuan dan Anak-anak

Yudo sebelumnya juga mengungkapkan bahwa KKB memanfaatkan perempuan dan anak-anak untuk menyergap prajurit TNI pencari Pilot Susi Air. Strategi itu sempat membuat prajurit menjadi panik.

"Di perjalanannya (36 prajurit TNI pencari Pilot Susi Air) dihadang dan kontak tembak KST (KKB Papua) yang dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak untuk menyerbu. Dari tembakan, dari masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerbu dengan pasukan kita," kata Yudo.

Serangan tersebut membuat Pratu Miftahul Arifin terkena tembakan hingga jatuh ke jurang. Pasukan operasi lantas dalam posisi bertahan menghadang serangan.

"Pasukan kita dengan kondisi seperti itu ada salah satu yang jadi korban Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang 15 meter kemudian ditolong. Saat pertolongan tersebut dilaksanakan oleh KST sehingga posisi kita bertahan," katanya.

Yudo mengatakan saat itu prajurit dalam posisi dikeroyok, khususnya dari perempuan dan anak yang dilibatkan KKB. Kondisi ini membuat prajurit menjadi panik.

"Namun dari segala sisi mereka bersama masyarakat tadi, istilahnya kalau perang Jawa ngeroyok ramai-ramai sehingga pasukan kita mungkin panik sehingga terjadi seperti itu," katanya.




(hmw/nvl)

Hide Ads