Panglima TNI Perintahkan Bantuan Tempur Usai 1 Prajurit Gugur Ditembak KKB

Papua Pegunungan

Panglima TNI Perintahkan Bantuan Tempur Usai 1 Prajurit Gugur Ditembak KKB

Tim detikNews - detikSulsel
Minggu, 16 Apr 2023 14:35 WIB
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Dokumen Istimewa
Foto: Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Dokumen Istimewa
Jakarta -

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan bantuan tempur usai kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang tim TNI pencari pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan. Yudo juga memerintahkan operasi pencarian .

Hal tersebut disampaikan oleh Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono saat melakukan jumpa pers di Puspen TNI pada Minggu (16/4/2023). Julius awalnya mengkonfirmasi satu prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin gugur ditembak KKB dan prajurit lainnya belum diketahui kondisinya.

"Adapun kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi kami kesulitan untuk menghubungi karena kondisi cuaca tak menentu," kata Julius kepada wartawan, dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk Panglima TNI secara terus menerus memerintahkan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," imbuhnya.

Julius juga menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap operasi pencarian pilot Susi Air setelah gugurnya seorang prajurit.

ADVERTISEMENT

"Kemungkinan Panglima TNI kedepan akan melakukan evaluasi mendalam atas peristiwa ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, prajurit TNI awalnya ditugaskan melakukan pencarian pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga. Namun mereka ditembaki KKB pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WIT.

"Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Nduga dalam rangka pencarian pilot susi air," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (16/4).

Serangan tiba-tiba itu menyebabkan prajurit Pratu Miftahul Arifin tertembak hingga jatuh ke jurang 15 meter dan meninggal. Selanjutnya sejumlah rekan-rekannya langsung melakukan evakuasi.

"Saat dilaksanakan evakuasi prajurit korban meninggal tiba-tiba gerombolan KST kembali melakukan penembakan kepada personel TNI lainnya yang sedang mengevakuasi sehingga terjadi kontak tembak," katanya.

"Akibat kejadian itu masih belum diketahui secara pasti berapa jumlah prajurit yang menjadi korban baik yang gugur maupun luka-luka," imbuhnya.

Herman juga menjawab kabar serangan KKB itu menyebabkan 6 prajurit gugur, 9 disandera dan 21 lainnya hilang. Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan benar tidaknya kabar tersebut.

"Terkait jumlah gugur dan luka-luka belum bisa dipastikan berapa jumlahnya,"katanya.




(hmw/ata)

Hide Ads