Polres Pelabuhan Makassar menjadi sasaran penyerangan hingga mobil tahanan dirusak. Dua hari sebelum insiden itu oknum polisi dan oknum TNI terlibat cekcok hingga Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kodam XIV/Hasanuddin turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Cekcok oknum aparat itu terjadi di kawasan Fly Over, Makassar pada Rabu (12/4) dini hari. Sementara penyerangan Polres Pelabuhan Makassar terjadi pada Jumat (14/4) sekitar pukul 02.40 Wita.
Dirangkum detikSulsel, Sabtu (15/4/2023), berikut 5 fakta cekcok polisi-oknum TNI hingga penyerangan Polres Pelabuhan Makassar:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penyerangan di 5 Titik
Penyerangan Polres Pelabuhan Makassar pada Jumat (14/4) dini hari membuat polisi sempat menutup total dua arah Jalan Ujung Pandang sehingga tak ada kendaraan yang bisa melintas di depan Mapolres Pelabuhan Makassar. Selanjutnya Polsek Pelabuhan juga menjadi sasaran penyerangan.
Tak sampai di situ, Pos Polantas yang terletak di kawasan Fly Over, Makassar dan Pos Polantas di pertigaan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan AP Pettarani juga menjadi sasaran penyerangan. Kedua pos polisi itu dibakar.
Sedangkan penyerangan selanjutnya terjadi di depan minimarket di Jalan Andi Djemma, Makassar. Di tempat ini ada dua motor dinas polisi yang hangus dibakar, sedangkan pemiliknya diduga mengamankan diri dari lokasi pembakaran.
Berikut 5 titik penyerangan tersebut:
1. Polres Pelabuhan Makassar
2. Polsek Pelabuhan
3. Pos Polantas Flyover
4. Pos Polantas pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani
5. Pembakaran 2 motor dinas di Jalan Andi Djemma
2. Kapolres Pelabuhan Makassar Ungkap Detik-detik Penyerangan
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto turut mengungkap detik-detik penyerangan. Dia menyebut pelaku penyerangan tak kurang dari 50 orang.
"Jadi tadi malam itu versinya ada sekitar 50 sampai lebih itu," ujar AKBP Yudi Frianto kepada detikSulsel, Jumat (14/4).
AKBP Yudi Frianto menjelaskan para pelaku itu sebenarnya hanya melintas di depan Polres Pelabuhan Makassar dan Polsek Pelabuhan. Dia menyebut pelaku melintas sambil melakukan pelemparan.
"Dia melintas langsung dia tanpa ini langsung dia melempari, yang kena mobil tahanan kami pecah kaca itu ceritanya seperti itu," jelasnya.
Lantas Yudi mengatakan tak ada anggotanya yang menjadi korban imbas penyerangan itu.
"Tidak ada, tidak ada yang kena," katanya.
3. Warga Sipil Jadi Korban Luka
Satu warga sipil turut menjadi korban luka akibat penyerangan Polres Pelabuhan Makassar. Korban pria yang tak disebutkan identitasnya itu dirawat di rumah sakit.
"Untuk anggota tidak ada (korban luka), tapi masyarakat sipil ada satu," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Jumat (14/4/2023).
Suartana tak merinci kronologi warga sipil turut jadi korban penyerangan. Dia juga belum menjelaskan kondisi korban saat ini, namun informasi yang dihimpun korban dalam kondisi kritis.
"Ini saya tidak melihat masyarakatnya kena di mana tetapi sudah dibawa ke rumah sakit, dirawat di rumah sakit Faisal," kata Suartana.
"Kita belum tahu ya (kronologi persisnya warga sipil jadi korban), ada luka-luka," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya....
4. Cekcok oknum Polisi dan Oknum TNI hingga Didamaikan
Oknum polisi dan anggota TNI Prada AA terungkap sempat cekcok pada Rabu (12/4) dini hari atau dua hari sebelum insiden penyerangan Polres Pelabuhan Makassar. Oknum yang terlibat cekcok itu kemudian didamaikan tak lama setelah insiden penyerangan Polres.
Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhmad Ngajib juga membenarkan lokasi cekcok tersebut tepatnya terjadi di Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Namun ia tak merinci lebih jauh kronologi cekcok tersebut.
"Jadi begini, itu kemarin kan ada kesalahpahaman (cekcok polisi dan anggota TNI). Nah itulah yang sudah didamaikan," ujar Kombes Ngajib kepada detikSulsel, Jumat (14/4/2023) sore.
5. Penjelasan Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV/Hasanuddin
Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mengungkap permasalahan antara oknum polisi dan oknum TNI menjadi pemicu penyerangan di lima titik termasuk di Polres Pelabuhan Makassar. Namun dia memastikan masalah itu sudah ditangani dengan baik oleh Polda Sulsel dan Kodam XIV/Hasanuddin.
"Kejadian di awal kemarin sudah tuntas, sudah selesai," kata Irjen Setyo Boedi saat jumpa pers bersama pihak TNI di Aula Polrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jumat (14/4/2023) malam.
Irjen Setyo Boedi membenarkan permasalahan oknum aparat dua institusi itu melibatkan polisi patroli dari Polrestabes Makassar dengan oknum TNI pada Rabu (12/4) dini hari kemarin.
"Memang ada kejadian tentang kegiatan patroli dari Polrestabes Makassar yang ada trouble dengan satuan TNI dan Polri. Kemudian belakangan sudah diambil langkah-langkah dengan baik, ada saling mendatangi kemudian saling memahami tentang apa yang terjadi sehingga masalah itu tidak berkembang," katanya.
Dia juga memastikan kondisi Makassar sudah kondusif pascapenyerangan Polres Pelabuhan Makassar, pos polisi lalu lintas, hingga Polsek Pelabuhan. Dia berharap kondusifitas itu bisa dipertahankan.
"Saya selaku Kapolda Sulsel bersama Pangdam ini sudah sepakat untuk menjaga kondusifitas kalau misal ada yang terjadi kita perlu adanya cooling down dari TNI-Polri baik masyarakat juga media," katanya.
Setyo meminta semua pihak untuk mencegah isu liar yang berkembang pascacekcok polisi dan oknum TNI pada Rabu (12/4) dini hari hingga berujung penyerangan yang terjadi di sejumlah titik pada Jumat (14/4) dini hari. Dia menegaskan keamanan adalah hal yang sangat penting.
"Keamanan adalah sangat penting sehingga rekan-rekan kita harus sepakat untuk isu-isu yang berkembang bisa ditangani dengan baik," kata Irjen Setyo Boedi.
Pangdam XIV/ Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso turut menegaskan bahwa masalah ini sudah selesai. Dia mengaku jajaran TNI dari tiga matra memahami permasalahan yang muncul sudah diselesaikan dengan baik.
"Jadi saya yakinkan bahwa TNI baik darat maupun udara dari sini sudah konsolidasi masing-masing dan sudah dalam pengawasan atasan masing-masing," kata Mayjen Totok di lokasi jumpa pers dengan Irjen Setyo Boedi.
Lebih lanjut, dia juga memastikan situasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencegah hal-hal yang sifatnya di luar kontrol.
"Jadi tidak ada yang keluar tidak ada yang bertindak di luar dari kontrol dari pimpinan," katanya.
Mayjen Totok juga menegaskan komitmen pihaknya menjaga kondusifitas Kota Makassar. Dia mengatakan penyelesaian dengan baik terhadap masalah antar oknum institusi ini sudah disosialisasikan ke jajaran TNI.
"Dan saya untuk menguatkan bagaimana sinergitas kita sudah sampaikan kepada seluruh jajaran TNI dan kita sudah sampaikan teman-teman dari divisi, dari angkatan laut, udara, untuk semuanya sudah kita beri tahu (permasalahan ini) sudah selesai," kata Mayjen Totok.
Simak Video "Video: Momen Serangan Udara Israel Buat Panik Pembawa Berita Syria TV"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/ata)