Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyayangkan sikap kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak pesawat caravan milik Asian One saat hendak mendarat di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Padahal pesawat tersebut hendak membawa sembako untuk warga sekitar.
"Penembakan terhadap pesawat ini sangat disayangkan, apalagi pesawat tersebut sedang membawa sembako bahan makanan bagi masyarakat di Distrik Beoga, Puncak," ungkap Irjen Fakhiri kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
Fakhiri mengungkapkan pesawat dengan kode penerbangan PK-LTF itu berangkat dari bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Jumat (14/4) sekitar pukul 05.53 WIT. Lalu ketika Pilot Capt Jonathan dan Co Pilot Jendrik Amolang menerbangkan pesawat dengan kondisi rendah untuk landing tiba-tiba ditembaki orang tak dikenal (OTK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat dari tembakan itu, ditemukan ada 2 lubang bekas tembakan di badan pesawat yang hendak mengantarkan bahan makan," jelasnya.
Fakhiri menegaskan telah mengambil Langkah-langkah tegas atas insiden ini. Ia pun akan memerintahkan langsung Direskrim Umum Polda Papua yang baru akan dilantiknya.
"Nanti saya akan berdiskusi dengan pejabat Direskrimum yang baru. Mungkin saya juga akan memerintahkan beliau untuk langsung ke lokasi penembakan yakni Distrik Beoga," katanya.
Selain itu, lanjut Fakhiri saat ini jajarannya telah melakukan pengecekan terhadap pesawat yang saat ini telah di evakuasi ke Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika. Disamping itu nantinya Pilot dan Co Pilotnya juga akan dimintai keterangan.
"Polsek Beoga juga telah saya perintahkan untuk memintai keterangan kepada masyarakat di sana. Ini merupakan bagian dari tanggungjawab Polres Puncak sebagai pengendali wilayah. Dan kami dari Polda Papua pasti akan mendukungnya," pungkasnya.
Fakhiri menambahkan gangguan terhadap dunia penerbangan oleh kelompok bersenjata tentu sangat disayangkan. Dikatakannya daerah pedalaman seperti Distrik Beoga, Ilaga dan daerah lainnya saat ini bergantung dengan akses transportasi udara, untuk membawa pasokan bahan makanan.
"Apabila dunia penerbangan terganggu, itu akan berdampak bagi masyarakat luas yang selama ini bergantung dengan akses transportasi udara. Jadi kelompok yang menggunakan senjata api ini harus berhenti melakukan teror. Dia harus memikirkan kehidupan saudara-saudaranya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, KKB menembak pesawat Carvana milik Asian One saat hendak mendarat di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Pesawat tersebut mengangkut bahan makanan dari Kabupaten Mimika.
Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo mengatakan pesawat dengan kode penerbangan PK-LTF itu berangkat dari bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Jumat (14/4) sekitar pukul 05.53 WIT. Pesawat tersebut kemudian ditembaki KKB saat berada di ujung runway Bandara Beoga.
"Ketika pesawat berada di ujung runway Bandara Beoga, sekitar pukul 06.38 WIT pesawat mendapatkan gangguan tembakan dari arah samping kanan pesawat yang jaraknya sekitar 604 meter," terang Brigjen Sri ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (14/4/2023).
Sri menegaskan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pilot Capt Jonathan dan Co Pilot Jendrik Amolang tidak mengalami luka akibat serang KKB.
"Tak ada korban jiwa," kata Sri.
(ata/nvl)