Pantauan detikSulsel di depan Kantor DPRD Makassar, Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Senin (20/3/2023), massa tiba sekitar pukul 11.00 Wita. Namun mereka tidak diperkenankan masuk.
![]() |
Sejumlah petugas Satpol PP berjaga menahan massa di dekat pagar. Massa demo pun berteriak agar mereka diperkenankan masuk menyampaikan aspirasinya.
Terlihat mereka sesekali mendorong pagar yang tertutup. Mereka bahkan mengancam akan bertindak anarkis jika tidak juga diizinkan masuk.
"Berapa kali kami melakukan demo tidak pernah ada anarkis, karena kami menghargai parat, kami tahu bagaimana bertindak," kata jenderal lapangan aksi demo, Yeyen di lokasi.
Yeyen menyoroti posisi ketua RT/RW Makassar yang masih diisi warga berstatus penanggung jawab (Pj). Hal ini pun sudah berlangsung sejak lama tanpa ada kejelasan dari Pemkot Makassar menggelar pemilu raya ketua RT/RW.
"Dengan pemilihan Pj ketua RT/RW diindikasikan adalah cara atau alat untuk mempertahankan kekuasaan wali kota," paparnya.
Tidak berselang lama sejak menyampaikan tuntutannya, sejumlah massa pun diperkenankan masuk. Sejumlah massa masuk dalam ruangan dan diterima perwakilan anggota DPRD Makassar untuk menyampaikan aspirasinya.
Diketahui, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengundur pelaksanaan pemilu raya ketua RT/RW agar pelaksanaannya berbarengan dengan Pilpres dan Pileg tahun 2024. Kebijakan ini pun memicu kontroversi di tengah masyarakat.
"Ini karena masih dipertengkarkan e-voting atau tidak. Kemungkinan besar, daripada bertengkar dan ada kerawanan sosial, kemungkinan saya mundur saja (pemilu RT/RW)," imbuh Danny saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/10/2022).
Sedianya pemilu raya ketua RT/RW Kota Makassar digelar November 2022. Danny selanjutnya berencana melaksanakannya bersamaan dengan momen Pilpres dan Pileg 2024.
"Tidak jadi bulan depan. Kita ikut saja sekalian serentak ikut (pemilihan) presiden, pileg, langsung RT/RW juga," imbuhnya.
(sar/sar)