Polisi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyelidiki identitas sejumlah emak-emak pengeroyok seorang janda yang dituding sebagai perebut lelaki orang atau pelakor. Polisi menegaskan penganiayaan seperti itu tak bisa dibiarkan.
"Kita belum terima laporan. Tapi saya sudah perintahkan anggota saya untuk jemput bola (tidak perlu menunggu laporan)," ujar Kapolres Gowa AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak kepada detikSulsel, Minggu (5/3/2023).
Reonald mengingatkan warga untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri. Dia meminta masyarakat proaktif melaporkan ke pihak berwajib jika terjadi suatu masalah pidana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya perintahkan cari korban menghubungi korban. Kalau itu di wilayah di Gowa tidak bisa ditolerir," kata Reonald.
"Tidak ada satu tempat pun di wilayah Gowa yang kita berikan izin melakukan kekerasan sesama manusia," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, lokasi wanita diduga pelakor dikeroyok emak-emak itu disebut berada di wilayah Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Terlihat seorang wanita yang diduga sebagai pelakor awalnya diinterogasi oleh seorang wanita yang disebut sebagai istri sah.
"Digappa gana-gana di balla na kembar (kedapatan bersenggama di rumahnya kembar)," terdengar hujatan dalam video.
Wanita yang disebut pelakor itu hanya tertunduk meski terus-menerus disorot rekaman video. Dia juga terus-menerus dihujat.
Kemudian dalam video beredar lainnya, wanita itu jadi sasaran pengeroyokan oleh sejumlah emak-emak. Hingga kini, belum diketahui nasib wanita yang jadi sasaran pengeroyokan tersebut.
(hmw/ata)