18 Warga Distrik Alama di Nduga Dievakuasi Imbas Teror KKB

Papua Pegunungan

18 Warga Distrik Alama di Nduga Dievakuasi Imbas Teror KKB

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Senin, 20 Feb 2023 16:23 WIB
Nduga -

Aparat gabungan TNI dan Polri mengevakuasi 18 warga di Distrik Alama, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Mereka dievakuasi untuk menghindari penyerangan dan ancaman dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

"Ya benar ada 18 orang dari Distrik Alama Kabupaten Nduga yang dievakuasi ke Kabupaten Mimika," ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan Senin (20/2/2023).

Benny menegaskan evakuasi dilakukan guna mengantisipasi adanya penyerangan serta ancaman maupun gangguan yang dilakukan KKB Egianus Kogoya. Penyelamatan dan evakuasi dipimpin Danrem 172 PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Evakuasi dilakukan dengan menggunakan Helly Karakal TNI AU EC-725/HT-7201 yang dipiloti oleh Mayor Pnb Arif Khoirudin dengan jumlah personel penyelamatan sebanyak 6 orang dipimpin Brigjen Juinta Omboh Sembiring," terangnya.

Dalam proses evakuasi tak ada gangguan dari KKN. Ia menerangkan, setelah melakukan pendaratan di Helipad Lanud Bandara Mozes Kilangin Timika, para pekerja bersama masyarakat kemudian dibawa ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Selama proses evakuasi diketahui berjalan lancar dan aman. Saat ini para pekerja dan masyarakat yang berhasil dievakuasi langsung dilakukan pemeriksaan medis di RSUD Mimika dan nantinya akan dilakukan pengambilan data serta keterangan di Polres Mimika," ujarnya.

Sementara itu, Juinta mengatakan mereka yang dievakuasi yakni 10 pekerja bangunan Puskesmas di Distrik Jendelo, Nduga dan 8 warga sipil. Menurut Juinta mereka ketakutan usai mendengar adanya intimidasi terhadap 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Paro.

"Kalau informasi kontraktornya mereka ketakutan pascaintimidasi terhadap pekerja Puskesmas di Paro. Lalu mereka meminta pertolongan agar dijemput. Mereka dijemput di Distrik Alama, tapi mereka sebenarnya bekerja di Distrik Jendelo lalu mereka berjalan kaki ke Distrik Alama selama 2 hari," jelasnya.

Juinta menuturkan setelah berjalan kaki selama 2 hari para pekerja bangunan itu meminta tolong ke pihak Distrik Alama untuk menghubungi TNI-Polri melalui SSB. Lalu pihaknya yang menerima laporan itu langsung melakukan penjemputan.

"Awalnya pihak penerbangan diminta untuk melakukan penjemputan. Tapi tidak ada yang mau atau berani akhirnya kami lakukan penjemputan melalui helikopter yang kami operasionalkan di sini," kata Juinta yang juga dipercaya sebagai Dankolakops penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens (37).

"Tentunya pertolongan yang kami lakukan untuk meminimalisir adanya ancaman bagi para pekerja. Terbukti mereka sudah berjalan kaki 2 hari dari Jendelo menuju Alama, itu menandakan mereka tertekan dan takut walaupun tak adanya ancaman yang nyata kepada mereka," pungkasnya.

(hsr/sar)

Hide Ads