Polisi mengusut kasus dugaan pemerkosaan siswi kelas 3 SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga korban meninggal saat 5 hari dirawat di rumah sakit (RS). Polisi baru menerima laporan resmi keluarga korban hari ini.
"Kami baru menerima secara resmi laporannya. Hari ini baru melapor resmi keluarganya," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Boby Rachman kepada detikSulsel, Senin (20/2/2023).
Pantauan detikSulsel di Mapolres Bone, Senin (20/2), keluarga korban langsung melapor di ruangan SPKT. Mereka juga langsung diperiksa di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langsung diperiksa di Unit PPA pelapor dan saksinya. Ada 4 saksi yang diperiksa, dan tim penyidik lagi periksa maraton semua itu," sebut Boby.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini sementara mengumpulkan bahan keterangan dan bahan bukti terkait dugaan pemerkosaan yang dialami korban siswi SMP. Termasuk akan berkoordinasi dengan pihak RS M Yasin.
"Penyidik sedang melengkapi keterangan dan bukti serta melakukan koordinasi ke rumah sakit terkait hasil visumnya," jelasnya.
Untuk diketahui, seorang siswi kelas 3 SMP di Bone, Sulsel awalnya sempat ingin melaporkan kejadian pemerkosaan yang dialaminya. Namun saat tiba di Polres Bone korban merasa lemas.
Korban saat itu belum sempat dimintai konfirmasi lebih jauh soal dugaan pemerkosaan yang ia alami. Pasalnya, kondisi kesehatan korban tak memungkinkan untuk proses pemeriksaan oleh penyidik.
Dia kemudian dilarikan ke RS M Yasin karena suhu badannya sudah panas. Korban dinyatakan meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit (RS).
"Kita sementara selidiki penyebab kematiannya, diduga kuat pemerkosaan oleh temannya," ujar Kapolsek Cenrana AKP Andi Muhammad Siregar kepada detikSulsel, Minggu (19/2).
(hmw/sar)