Atase kepolisian Selandia Baru akan berkunjung ke Mimika, Papua Tengah, untuk mencari tahu sejauh mana perkembangan penanganan kasus pilot Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang masih hilang dan diduga disandera KKB. Pihak Kedubes Selandia Baru sudah tiba hari ini di Mimika.
"Besok itu atase polisinya juga akan hadir. Jadi ini ada dua rombongan yang satu dari diplomat yang di bawah pimpinan Wakil Dubes dan yang satu dari aspek kepolisian mereka," kata Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa kepada detikcom di Mimika, Senin (13/2/2023).
Mayjen Saleh mengatakan kedatangan kedua rombongan ini sifatnya sebatas mencari tahu penanganan Polri dan TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inikan mereka ditugaskan untuk berkoordinasi dengan kita menanyakan penanganannya dan juga mereka sebagai wujud tanggung jawab pemerintah New Zealand kepada masyarakatnya dan dia juga harus menjelaskan langkah-langkah New Zealand terhadap peristiwa ini," katanya.
Saat ditanya apakah kepolisian Selandia Baru akan terlibat dalam penanganan kasus ini, Mayjen Saleh mengatakan hal itu belum diperlukan.
"Mereka tidak terlibat. Nanti mereka hanya akan mendengar apa yang telah kita buat dan tentunya melihat apa yang perlu mereka bantu. Bisa saja membantu teknologi," katanya.
Sebelumnya, Wakil Duta Besar (Dubes) Selandia Baru Brendan Stanbury sudah lebih dulu berkunjung ke Mimika hari ini.
"Kehadiran Wakil Dubes Selandia Baru mereka untuk mencari tahu langkah-langkah apa yang telah dilakukan Polri. Termasuk TNI yang juga ikut terlibat," ujar Mayjen Saleh.
Wakil Dubes Selandia Baru datang bersama stafnya, yakni Patrick Fitzgibbon dan Alexander McSporran. Mayjen Saleh mengatakan pihaknya sudah memberi penjelasan secara terbuka terhadap Brendan.
"Intinya kita TNI-Polri kan melakukan penegakan hukum. Sedangkan TNI di sini fungsinya membantu Polri untuk melakukan penindakan hukum," kata Mayjen Saleh.
(hmw/hsr)