Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya disebut menyebar hoax yang menarasikan TNI-Polri bakal mengebom wilayah Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Informasi bohong itu disebarkan untuk menghasut warga meninggalkan wilayah Paro.
"Banyak beredar bahwa kelompok Egianus mengampaikan kepada masyarakat nanti akan datang TNI dan akan mengebom. Padahal sampai sekarang kita belum datang, gimana kita mau mengebom," ungkap Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa saat konferensi pers di Polres Mimika, Jumat (10/2/2023).
Muhammad Saleh melanjutkan, informasi bohong yang disebarkan KKB itu membuat sejumlah warga percaya. Bahkan tidak sedikit di antaranya ketakutan sehingga memutuskan meninggalkan Distrik Paro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin masyarakat percaya dengan apa yang disampaikan Egianus sehingga mereka takut dan mereka keluar dari kampungnya. Jadi penyebabnya karena berita bohongnya Egianus Kogoya menghasut masyarakat agar mereka keluar," paparnya.
Menurutnya, warga Distrik Paro ada yang memutuskan mengungsi lantaran hoax KKB yang menuding TNI-Polri. Dia menegaskan informasi soal aparat menjatuhkan bom di Distrik Paro tidak benar.
"Tentang kenapa mereka pergi dan itu sudah beredar dalam statement yang disampaikan TNPB bahwa adanya bom yang akan diluncurkan atau dijatuhkan di Paro," papar Muhammad Saleh.
"Itu tidak benar dan itu provokator yang menyudutkan pemerintah seolah-olah pemerintah sudah mengambil tindakan yang militerisme," lanjutnya.
Muhammad Saleh menegaskan, personel gabungan TNI-Polri mengutamakan evakuasi warga. Dia menegaskan, pihaknya tidak sedang menjalankan operasi militer.
"Semua yang dilakukan bukan tindakan militer melainkan tindakan penegakan hukum karena kita tahu Egianus adalah pelanggar kriminal yang melakukan pembunuhan dan kriminal lainnya," jelasnya.
Sementara Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan, gelombang pengungsi dari Distrik Paro menuju Distrik Kenyam terus berdatangan. Personel gabungan juga sempat mengevakuasi 25 warga menggunakan helikopter pagi tadi.
"Alhamdulillah tadi 25 orang sudah dievakuasi baik oleh heli TNI dan Polri dan sekarang sudah berada di Kenyam untuk melakukan perawatan medis," urai Ramdani.
Pihaknya pun menegaskan, TNI dan Polri saat ini tengah menjalankan operasi kemanusiaan. Pihaknya memprioritaskan penyelamatan warga yang mendapat ancaman dari KKB.
"Sekarang sudah banyak beredar informasi yang beredar berita yang memojokkan TNI-Polri. Kita berada di sini dalam rangka operasi kemanusiaan. Kita ingin bagaimana masyarakat aman dan tertib. Tidak mungkin kami melakukan perang dan melakukan semaunya saja," tegasnya.
(sar/ata)