Kondisi psikologis dan mental 17 anak korban pelecehan seksual ibu muda di Jambi berinisial YS (20) disebut mengkhawatirkan. Pasalnya mereka mengalami trauma.
Para korban yang rata-rata berusia 8 hingga 15 tahun tersebut malu dan tak berani ke sekolah. Bahkan mereka juga tak berani keluar rumah.
"Kalau untuk saat ini anak-anak itu alami kecemasan. Ketakutan tak berani keluar rumah, ini kondisi yang saat ini dialami mereka," kata Kepala UPTD PPA Jambi, Asi Noprini dikutip dari detikSumut, Selasa (7/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Asi mengaku cemas para korban akan merekam perlakuan wanita muda itu di ingatan mereka. Diketahui para korban ada yang disuruh memegang payudaranya, ada pula yang disuruh mengintip saat wanita itu berhubungan badan dengan suaminya.
"Kita saat ini hanya takutnya kalau mereka-mereka ini terekam adegan yang pernah mereka pertontonkan dan lakukan, baik ada yang disuruh pegang lalu ada yang disuruh ngintip tersangka berhubungan badan. Itu yang kita takutkan, maka kita akan lakukan pendampingan sampai benar-benar baik," ujar Asi.
Asi menegaskan pelecehan seksual memiliki pengaruh yang sangat membahayakan terhadap dampak psikologis dan mental anak-anak. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendampingan psikologis bagi korban.
"Jadi nanti jika masih anak-anak ini belum berani keluar rumah dan beraktivitas maka kita akan merehabilitasi mereka-mereka ke Sentra Alyatama sebagai rehabilitasi sosial bagi anak-anak ini," sebut Asi.
Korban Bisa Bertambah
Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira mengatakan korban pelecehan oleh ibu muda YS tersebut kemungkinan bisa bertambah seiring perjalanan kasus tersebut.
"Iya kemungkinan bisa bertambah," kata Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira, Senin (6/2).
Kendati demikian, saat ini pihaknya masih fokus terhadap 17 anak yang dilaporkan telah menjadi korban YS. Korban ini terdiri dari 11 anak laki-laki dan enam anak perempuan.
"Tapi kami saat ini fokus yang masuk dulu ke kami, 11 sudah kami periksa. Yang enam tambahan masih proses pemeriksaan dalam pekan ini," jelasnya.
Andri mengatakan YS melakukan pelecehan terhadap anak-anak sejak membuka jasa rental PS di rumahnya. Dari serangkaian pemeriksaan pencabulan itu dilakukan di rumahnya.
"Pencabulan itu informasi yang kami dapat sejak akhir Januari 2023 baru-baru ini," tuturnya.
(alk/hsr)