Wanita Kelainan Seks di Jambi Dituding Minta Diintip saat Berhubungan Intim

Berita Nasional

Wanita Kelainan Seks di Jambi Dituding Minta Diintip saat Berhubungan Intim

tim detikSumut - detikSulsel
Senin, 06 Feb 2023 11:48 WIB
XXX Key with trap on keyboard, 3D rendering
Foto: iStock
Jambi -

Wanita berinisial NT (25) di Kota Jambi resmi ditetapkan tersangka pencabulan terhadap 17 anak. Terungkap, NT diduga kerap meminta diintip oleh korban saat dia sedang berhubungan intim dengan suaminya.

"Anak-anak disuruh mengintip mereka (pelaku dan suaminya) berhubungan badan. Setelah itu baru mereka boleh disuruh pulang," ujar orang tua salah satu anak yang menjadi korban, E seperti dilansir detikSumut, Jumat (3/2/2023).

E mengatakan, NT bisa dengan leluasa mencari mangsa karena dia memiliki usaha rental PlayStation atau PS. Sejumlah anak pria bahkan diminta untuk menyentuh area sensitif NT saat datang bermain PS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia buka rental PS, ada warung jadi dikumpulkan anak-anak itu," kata E.

"Setelah kami tanya kepada anak-anak itu, dia memaksa anak-anak itu kalau mau keluar harus pegang dulu susu (payudara)," katanya.

ADVERTISEMENT

Wanita NT Resmi Jadi Tersangka

Wanita NT sendiri sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas pencabulan hingga 17 anak. Penetapan tersangka setelah polisi memanggil NT ke Polda Jambi pada Jumat (3/2) malam.

"Iya sudah jadi tersangka, setelah tadi malam kami panggil sebagai saksi," kata Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi, AKBP Kristian Adi Wibawa saat dihubungi, Sabtu (4/2).

NT juga langsung ditahan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Dalam perkara ini, NT mencari mangsanya dengan melakukan bujuk rayu kepada korban anak.

"Modusnya itu, anak-anak itu bisa diberikan bonus jam rental jika mau mengikuti keinginannya. Dalam hal ini anak laki-laki diminta untuk memegang payudaranya, dan anak perempuan itu disuruh ngintip," jelasnya.

Kristian juga menyebut pada diri wanita itu juga ada gejala mengalami kelainan seksual. Ditanya terkait kelainan seksual pada wanita itu, pihaknya akan meminta bantuan tim kesehatan atau psikologis untuk membantu penyidikan ini.

"(Kelainan seksual) Kalau itu kami tidak bisa menentukan. Yang menentukan itu tim kesehatan atau medis. Mungkin minggu depan kami minta bantuan untuk penyidikan ini," pungkasnya.




(hmw/sar)

Hide Ads