Juru Parkir Bantah Keluarkan Kata-kata Kasar ke Anak Anggota DPRD Wajo

Juru parkir (jukir) bernama Suwardi (47) membantah mengeluarkan kata-kata kasar terhadap anak anggota DPRD Wajo Aan Saputra Wijaya. Suwardi mengaku dirinya hanya mengarahkan Aan agar tidak memarkir kendaraannya di depan toko.

"Tidak ada kata-kata kasar yang saya keluarkan. Ada teman saya yang dengar, dan bisa jadi saksi," kata Suwardi kepada detikSulsel, Rabu (1/2/2023).

Suwardi mengatakan, dirinya hanya mengarahkan Aan memindahkan mobilnya yang menghalangi jalan masuk ke toko.

"Saya tanya, 'minta maaf ka, Pak. Bisa kita kasih maju mobil ta biar tidak menghalangi pelanggan kalau mundur keluar dari toko'. Tapi dia marah-marah," sebutnya.

Suwardi menjelaskan, dia sebenarnya memberikan opsi agar Aan memarkirkan kendaraannya di parkiran toko agar tak menghalangi jalan masuk.

"Saya sampaikan lagi ke itu orang. Naik maki di sini, biar tidak menghalangi pelanggan, saya juga tidak halangi ki. Tapi dia juga ngotot terus, dan sesudah itu pergi mi ke gedung, saya pergi mengatur parkiran," bebernya.

"Jadi saya tidak pernah menyampaikan hal-hal kasar. Ada juga CCTV. Bisa dibuktikan dengan komentarnya pelanggan toko. Apalagi di situ arus lalu lintas padat," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi memastikan terus mengusut kasus Aan Saputra menendang dan memukul tukang parkir Suwardi. Polisi menegaskan belum ada jalan damai di kasus ini.

"Sementara ini belum ada jalan damai dari korban," kata Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Theodorus Echeal kepada detikSulsel, Rabu (1/2).

Kendati demikian, Theodorus mengatakan pihaknya siap memfasilitasi jika kedua belah pihak sepakat damai.

"Akan tetapi apabila ada kesepakatan kedua pihak untuk damai, kami akan sesuaikan prosedurnya," katanya.