Warga Distrik Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan menjaga asa untuk kembali ke kampung halaman mereka setelah 14 bulan mengungsi karena teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Asa tersebut dimulai oleh lima orang warga yang kembali ke Distrik Suru-suru.
Distrik Suru-suru benar-benar kosong karena seluruh warga mengungsi sejak KKB melancarkan serangan pada November 2021. Namun kini, lima warga yang dipimpin oleh Kepala Distrik Suru-suru Sepanya Kayage kembali ke distrik tersebut.
"Hari ini saya kembali ke Distrik Suru-suru bersama 5 orang masyarakat. Kami datang dari pengungsian di Agast Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Perjalanan kami kembali ke Suru-suru dengan menggunakan speedboat dengan perjalanan 7 jam," ujar Sepanya Kayage kepada detikcom, Minggu (29/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembalinya Sepanya Kayage bersama empat orang warganya jelas tidak mudah. Dia mulai kembali ke kampung halaman setelah aparat TNI Satgas Yonif R 600/Mdg ditugaskan untuk menduduki daerah tersebut sejak Oktober 2022.
Saat tiba di Distrik Suru-suru warga langsung mengibarkan bendera Merah Putih, Sabtu (28/1). Kehadiran mereka disambut oleh Danpos Satgas Yonif R 600/Mdg Kapten Inf Gilang.
"Jadi kehadiran kami tentunya ingin memastikan bahwa daerah tersebut aman atau tidak. Nah kemudian saya sudah rasakan bahwa kampung kami sudah aman dan kemudian selanjutnya saya akan mengajak kembali para pengungsi untuk kembali," terangnya.
Sepanya pun kembali mengenang serangan KKB pada 2021 silam dengan cara membakar beberapa rumah sehingga masyarakat ketakutan. Warga Distrik Suru-suru yang mengungsi kebanyakan lari ke wilayah Distrik lain di Yahukimo, Kabupaten Asmat dan Distrik Obio serta sebagian bertahan di hutan.
"Sejak penyerangan tersebut seluruh jalur transportasi dan komunikasi terputus, aparat pemerintahan meninggalkan lokasi, petugas bandara, pelabuhan, kesehatan hingga para pendeta melarikan diri meninggalkan Suru-suru. Saat itu hanya Pos TNI yang masih bertahan di lokasi untuk mengamankan wilayah," terangnya.
Sementara itu, Danrem 174/ATW Brigjen Reza Pahlevi mengatakan wilayah itu sebenarnya bagian dari wilayah pembinaan Korem 172/PWY. Satgas Yonif 600/Mdg ditugaskan memberikan rasa aman di bawah komando Korem 174.
"Segala upaya telah dilakukan Satgas Yonif R 600 untuk mengembalikan daerah itu aman. Dan kini kita cukup bangga daerah tersebut kini aman dan sudah ada warga yang mau kembali," katanya.
Dia mengatakan pihaknya juga akan membantu warga mendapat bahan makanan dan kebutuhan lainnya sambil menunggu daerah tersebut bisa kembali aktif, baik dari sisi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomiannya.
Kemudian, Danyonif R 600/Modang LetkolHanif Arridho mengunkap bahwa sejak Oktober 2022 pihaknya mendarat di Suru-suru dalam rangka meyakinkan situasi aman di sana. Selain itu tentunya dalam rangka melakukan penebalan pengamanan yang dilakukan Pos Ramil Suru-suru.
"Kini setelah 14 bulan tidak berpenghuni, babak baru kehidupan di Suru-suru mulai ada. Harapan ketika Kepala Distrik Suru-suru sudah tiba dengan aman di kampung halamannya bakal diikuti masyarakat lainnya," terangnya.
![]() |
Hanif menegaskan pihaknya selama ini telah diminta oleh masyarakat untuk memastikan kampung halaman mereka aman. Pasalnya masyarakat sudah tidak tahan hidup di pengungsian dan ingin kembali ke kampung halamannya.
"Tentu dalam kesempatan ini kami katakan Suru-suru kini aman. Dan kami harapkan seluruh warga bisa kembali. Kami siap mencegah terulangnya aksi teror. Bahkan Pangdam juga telah memerintahkan kami untuk membantu secara optimal termasuk bahan makanan hingga nantinya pemerintahan bisa di aktifkan kembali," pungkasnya.
(hmw/urw)