Permintaan Maaf Pilot WNI Usai Ditangkap Beli Senpi Ilegal di Filipina

Berita Internasional

Permintaan Maaf Pilot WNI Usai Ditangkap Beli Senpi Ilegal di Filipina

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 14 Jan 2023 09:00 WIB
Anton Gobay (Dok Polri)
Foto: Anton Gobay (Dok Polri)
Jakarta -

Pilot asal Republik Indonesia (RI), Anton Gobay yang ditangkap usai membeli senjata api (senpi) ilegal di Filipina meminta maaf kepada pemerintah Indonesia atas perbuatannya. Permohonan maaf itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

"AG di hadapan tim Polri menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia atas perbuatan yang dilakukan dan siap menjalani proses hukum di Filipina," kata Dedi, dikutip dari detikNews, Jumat (13/1/2023).

Dedi mengatakan berkas kasus Anton Gobay akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel, Sarangani, Filipina. Gobay, kata Dedi, mengaku siap menjalani proses hukum di Filipina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut informasi yang didapat bahwa berkas penyidikan AG akan dilimpahkan ke Kejaksaan Alabel Provinsi Sarangani," ujar Dedi.

Anton Gobay ditangkap usai membeli senjata api ilegal dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina. Senpi yang dibeli saat itu berupa 10 pucuk senpi laras panjang dan 2 pucuk senpi laras pendek tanpa amunisi.

ADVERTISEMENT

"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter) senilai 50 ribu peso tanpa amunisi," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (11/1).

Krishna mengatakan, harga 50 ribu peso atau senilai Rp 14 juta tersebut untuk pembelian satu pucuk senjata laras panjang M4.

"Satuan," ujarnya.

Tidak hanya itu, ada juga dua senpi laras pendek merek Ingram berkaliber 9 mm tanpa amunisi. Adapun harga senpi laras pendek tersebut disebut mencapai 45 ribu peso atau senilai Rp 12,6 juta.

Tim Polri kini telah berada di Filipina. Krishna mengaku pihaknya tengah berkoordinasi dengan KBRI serta kepolisian nasional Filipina terkait penanganan Anton Gobay.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan senpi ilegal tersebut sedianya akan dibawa Anton Gobay untuk kegiatan organisasi Papua. Namun, belum diketahui pasti organisasi Papua apa yang dimaksud.

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," ujarnya.




(urw/hmw)

Hide Ads