Polisi mengatakan situasi terkini di Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan masih kondusif meski 150 warga telah mengungsi imbas teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Warga dan aparat disebut sama-sama melakukan pengamanan.
"Situasi terakhir di Oksibil hingga sore hari masih cenderung aman. Masih kondusif, aman," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada detikcom, Jumat (13/1/2023).
Kombes Benny mengatakan aparat dan warga sama-sama mengantisipasi ancaman KKB dengan cara melakukan pengamanan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat bersama TNI dan Polri membantu pengamanan Kota Oksibil untuk mengantisipasi ancaman-ancaman kelompok bersenjata," tutur Benny.
Benny mengatakan, kendati 150 warga mengungsi, sebagian besar lainnya tetap berada di Oksibil. Mereka yang mengungsi mayoritas perempuan dan anak hingga warga lanjut usia.
"Ini kan rata-rata anak-anak sama ibu hamil. Sama orang tua," kata Benny.
"Tapi masih banyak masyarakat di sana yang tetap bertahan. Artinya tetap tinggal di Oksibil melanjutkan usahanya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, eskalasi teror KKB di Oksibil meningkat pada awal 2023. Sejauh ini, KKB telah kontak tembak dengan aparat yang membuat 3 polisi terluka.
KKB juga melakukan dua serangan lainnya, yakni membakar sekolah dan menembaki pesawat yang hendak mendarat.
Benny mengungkapkan, KKB juga kerap melepaskan tembakan dari dalam hutan pada malam hari. Hal ini membuat warga resah sehingga mereka yang perempuan dan anak-anak mengungsi sementara waktu.
"Mereka (KKB) itu melepaskan tembakan dari arah hutan," ujarnya.
Benny mengatakan, tembakan itu hampir terjadi setiap malam sejak 2023. Tembakan yang kerap dilepaskan dari arah hutan itu membuat warga merasa ketakutan.
"Hanya tadi malam saja yang mereka (KKB) tidak melakukan aksi penembakan," kata Benny.
Saat ditanya apakah tembakan itu dilepaskan ke arah permukiman, Benny mengaku belum mengetahuinya.
"Saya tidak bisa memastikan (arah tembakan), tapi itu ada suara tembakan dari kelompok mereka. Itu yang membuat masyarakat resah," katanya.
(hmw/asm)