Psikolog Periksa Kejiwaan 2 Remaja Makassar Bunuh Bocah untuk Dijual Organnya

Kota Makassar

Psikolog Periksa Kejiwaan 2 Remaja Makassar Bunuh Bocah untuk Dijual Organnya

Agil Asrifalgi - detikSulsel
Rabu, 11 Jan 2023 16:02 WIB
Salah satu remaja pelaku pembunuhan bocah di Makassar untuk dijual organnya.
Salah satu remaja pelaku pembunuhan bocah di Makassar untuk dijual organnya. Foto: Agil Asrifalgi/detikSulsel
Makassar -

Tim Psikolog Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap 2 tersangka kasus pembunuhan bocah bernama Muh Fadli Sadewa (11) di Kota Makassar. Hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku kini dalam pengembangan tim penyidik.

"Yah hari ini dari tim psikolog, BAP psikolog Polda Sulawesi Selatan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap kedua tersangka didampingi tim UPTD PPA Makassar," ujar Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando saat ditemui detikSulsel di kantornya, (11/1/2023).

Lando membeberkan untuk hasil pemeriksaan ini akan diumumkan beberapa hari ke depan oleh psikolog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yah mungkin untuk hasilnya beberapa hari kemudian Ahlinya yang tahu apa hasilnya," ucapnya.

Lando mengatakan, secara kasat mata kejiwaan dan fisik kedua tersangka masih terbilang sehat. Untuk itu, psikolog mempunyai wewenang memberikan penjelasan lebih detail.

ADVERTISEMENT

"Untuk saat ini kedua tersangka dalam kondisi sehat fisik maupun kejiwaan kalau dilihat secara kasat mata yah. Tapi kalau untuk hasil pemeriksaan kejiwaan itu ahlinya yang tahu," ucap lando.

Motif Pembunuhan

Setelah Malakukan pemeriksaan terhadap remaja AR dan AF, Polisi mengungkap motif dari pembunuhan tersebut. AR sudah satu tahun terobsesi menjual organ tubuh.

"AR ini dari tahun 2022 dia buka akun (website) terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir, Selasa (10/1/2023).

Rencana pembunuhan tersebut sudah direnacanakan oleh AR setelah membuka website jual beli organ manusia secara otodidak. Selama satu tahun belakangan, AR terus menyimpan hasrat menjual organ hingga akhirnya melihat kesempatan saat bertemu korban.

"Kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya membunuh korban. Cuma baru terlaksana hari Minggu kemarin," katanya.




(hmw/asm)

Hide Ads